Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BANJIR di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengakibatkan 1.259 hektate sawah terendam dan 602 hektare di antaranya gagal panen sudah surut. Pemerintah Kabupaten Kudus segera membangun talut Sungai Pendo untuk mengantisipasi banjir.
"Untuk lahan persawahan yang mengalami kerusakan dan gagal penen kita berikan bantuan bibit untuk mengurangi kerugian dari para petani," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati Muhtar Efendi, Kamis (6/2).
Banjir akibat tingginya curah hujan, lanjut Muhtar, telah merendam 1.259 hektare sawah yang tersebar di beberapa kecamatan yakni Kecamatan Kaye (210 hektare), Gabus (137 hektare), Jakenan (10 hektare), Juwana (20 hektare), Margorejo (27 hektare), Dukuhseti (288 hektare) dan Sukolilo (589 hektare).
Sementara itu, mengantisipasi banjir kembali datang akibat meluapnya SunfaiPendo, Pemkab Kudus berencana membangun talut sepanjang sungai yang membelah Desa Jepang dan Desa Mejobo di Kecamatan Mejobo, Kudus. Adapun anggaran yang harus disiapkan mencapai Rp3 miliar hingga Rp4 miliar.
Sungai Pendo kondisinya cukup memprihatinkan. Selain dangkal karena sendimentasi juga mudah longsor. Sehingga setiap terjadi hujan lebat meluap dan mengakibatkan banjir di wilayah itu.
"Saya mendapat keluhan warga, wilayah itu menjadi langganan banjir akibat Sungai Pendo meluap karena kondisi yang memprihatinkan," ujar Ketua DPRD Kudus Masan.
baca juga: Pemkab Boyolali Alokasikan Dana Infrastruktur Rp488 Miliar
Pejabat Dinas PUPR Kudus, Yasin mengatakan pembuatan talut di Sungai Pendo akan dapat mengendalikan banjir. Sebab selain mudah merawat juga mengurangi sedimentasi akibat tanah tebing yang sering longsor. Pembangunan talut sekitar 100 meter baik dari sisi utara dan selatan Sungai Pendo membutuhkan anggaran antara Rp3 miliar hingga Rp4 miliar. (OL-3)
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved