Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
BANJIR kembali terjadi di Pati, hujan lebat yang mengguyur kawasan itu mengakibatkan Sungai Simo di Desa Sukoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah meluap dan membanjiri ruas Jslan Raya Pati -Tayu hingga ketinggian capai 50 centimeter.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (14/1) kemacetan ruas Jalan Raya Pati-Tayu tidak dapaf terelakan, antrean kendaraan memanjang hingga mencapai 3 kilometer terjadi akibat ruas jalan itu terendam banjir hingga ketinggian 50 sentimeter setelah Sungai Simo di Desa Sukoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati meluap pada pagi hari.
Selain ruas jalan itu, akibat luapan Sungai Sumo juga merendam ruas jalur pantura Pati-Juwana, sehingga kendaraan hanya bisa melintasi satu lajur karena sebagian tertutup banjir dengan ketinggian capai 50 centimeter.
Petugas kepolisian Pati dibantu warga setempat sejak pagi berupaya mengatur lalulintas untuk menghindari kemacetan panjang dengan dengan sistem buka tutup, baik itu kendaraan dari arah barat (Pati) maupun timur (Rembang).
Hujan lebat yang mengguyur kawasan itu sejak Senin (13/1) petang, menjadikan sungai itu meluap lagi, bahkan sepekan sebelumnya tanggul Sungai Sumo ini jebol hingga banjir tidak terelakan.
''Ini sudah kedua kalinya banjir karena sungai itu, maka pemerintsh harus segera ambil tindakan,'' ujar Anjar Sutrisno,65, warga setempat.
Banjir kali ini, lanjut Anjar, terkadi karena sungai tidak mampu menampung volume air yang besar akibat hujan kebat hampir semalaman, sekitar pukul 04.00 WIB sungsi meluap dan banjir merendam jalan raya, ini mengkhawatirkan warga banjir seperti pekan lalu terulang hingga ke kawasan pemukiman.
Kekhawatiran warga terbukti, banjir meluas, sekitar pukul 08.00 WIB juga merendam sebuah SMK di Pati, akibatnya ratusan siswa di sekoah itu dipulangkan lebih awal karena banjir merendam hingga 50 sentimeter.
''Ketika hendak masuk ketinggian air sampai lutut di dalam kelas, akhirnya sekolah diliburkan,'' kata seorang siswa SMK Farmasi tersebut.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pati Hadi Santosa mengatakan banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Simo, tidak hanya karena intensitas hujan yang tinggi, terapi juga akibat tumpukan sampah yang menutupi alur sungai.
''Banyak sampah yang menyumbat jembatan, sehingga air terhenti dan meluap,'' imbuhnya. (OL-11)
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved