Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
WAHANA Lingkungan (Walhi) Provinsi Bangka Belitung membenarkan jika musibah banjir yang terjadi di Pangkalpinang dan Bangka akibat akibat ulah manusia efek dari maraknya aktivitas penambang dan pembukaan lahan untuk perkebunan sawit.
Direktur Walhi Babel Ratno Budi mengatakan kegiatan pertambangan dan perkebunan sawit merupakan aktifitas utama di Babel yang berkontribusi terhadap lajunya Deforestasi hutan. Belum lagi di tambah banyaknya lahan resapan air yang hilang.
Untuk itu. Walhi mendesak agar pemerintah dan perusahaan pertambangan segera memulihkan lahan kritis terutama sekali lokasi eks pertambangan. Sedangkan bagi perusahaan sawit agar tidak membuka lahan baru. "Langkah ini tepat yang harus di lakukan oleh pemerintah," katanya, Kamis (11/2).
Selain itu, Walhi Bangka Belitung meminta pemerintah daerah mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) bermasalah. "Selain memulihkan lahan eks pertambanganb, cabut 601 IUP yang bermasalah. Kan KPK sudah merekomendasikan," ungkap Ratno.
Ditambahkan, selain penambangan timah darat yang membuat terjadi musibah banjir, penambangan timah laut pun ikut berperan. "Banjir kita semakin parah setelah terjadi perubahan permukaan dasar laut sehingga air pasang rob luar biasa,"terangnya.
Di Bangka Belitung sedikitnya ada 15 sungai besar yang bermasalah akibat penurunan fungsi. Ratno menambahkan, di Babel dari 2 DAS besar terjadi akumulasi limbah sedimentasi dari aktifitas pertambangan.
"Sedimentasi ini menyebabkan pendangkalan 15 sungai terbesar di
Babel. Sekali lagi, kami minta pemerintah segera ambil langkah kongkrit seperti merealisasikan program reklamasi pasca tambang di wilayah daratan pulau bangka dan belitung. Sawit tidak bukan lahan baru," katanya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved