Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
BENCANA banjir melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah meluas di delapan kecamatan, ribuan rumah terendam dengan ketinggian mencapai 20-50 sentimeter.
Pemantauan Media Indonesia Kamus (9/1) akibat diguyur hujan lebat dan meluapnya beberapa sungai, bencana banjir melanda Kabupaten Grobogan kian meluas, jika sebelumnya dilaporkan baru tiga kecamatan dilanda banjir kini telah meluas hingga delapan kecamatan di daerah itu.
Selain banjir merendam sawah, perkampungan dan jalan raya, juga mengakibatkan ribuan rumah di delapan kecamatan tersebut juga terendam air dengan ketinggian 20-50 sentimeter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan, berdasarkan data yang masuk ada delapan kecamatan yang terendam akibat hujan kebat mengguyur daerah ini sejak Rabu (8/1) siang hingga malam hari.
Kedelapan kecamatan yang terendam, lanjut Endang Sulistyoningsih, selain curah hujan tinggi juga akibat Sungai Jajar dan Tuntang meluap yakni Kecamatan Purwodadi, Penawangan, Karangrayung, Kedungjati, Tanggungharjo, Gubug, Godong dan Tegowanu serta ribuan rumah tersebar di beberapa desa di kecamatan itu terendam.
Di antaranya di kawasan Kota yakni Kecamatan Purwodadi banjir menggenangi beberapa ruas jalan raya dan jalan perkampungan, sesangkan di Kecamatan Penawangan tercatat banjir merendam rumah warga di Desa Bologarang (60 rumah), Desa Tunggu (180 rumah), Desa Watupawon (38 rumah), Desa Jipang (60 rumah) dan Desa Kramat (384 rumah).
Banjir di Kecamatan Karangrayung jumlah rumah terendam yakni di Desa Mojoagung (80 rumah), Desa Sumberejosari (750 rumah), Termas dan Putatnganten serta di Kecamatan Godong banjir melanda Desa Anggaswangi dan Werdo, sementara Udi Kecamatan Kedungjati ada lima desa yaitu Desa Kalimaro, Kedungjati, Wates, Klitikan, dan Jumo mengakibatkan ratusan rumah terendam.
Bencana banjir juga terjadi di Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo merendam belasan rumah warga, sedangkan di Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu tercatat 85 rumah warga terendam.
"Di Kecamatan Gubug ada ratusan rumah yang juga terendam yakni di Desa Penadaran, Glapan, Ngroto, Trisari, Ginggangtani, Kuwaron, Papanrejo, Jeketro, Kunjeng dan Rowosari,'' ujar Endang.
Untuk menangani banjir yang terjadi, demikian Endang Sulistyoningsih, sejak semalam berbagai instansi terkait telah turun ke lapangan untuk melakukan penanganan, bahkan datang bantuan dari Tim SAR BPBD Demak dan Basarnas Pos Jepara. (OL-11)
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved