Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PROGRAM pemerintah untuk mengembangkan komoditas jarak pagar (jatropha curcas L) di Kalimantan Selatan gagal total. Program yang diluncurkan pada 2006 itu melibatkan PT Adaro Indonesia.
PT Adaro Indonesia, yang sebagian tambangnya di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, mengembangkan budi daya tanaman jarak pagar bagi masyarakat setempat seluas 100 hektar.
Rencana awal, tanaman jarak pagar yang dihasilkan masyarakat akan ditampung untuk memasok pabrik minibiodisel.
Pendirian pabrik tersebut merupakan kerja sama PT Adaro Energy Tbk dengan Komatsu Ltd dan PT United Tractor Tbk. Pabrik dibangun di areal lokasi tambang PT Adaro Indonesia di Km 73, Tanjung, Kabupaten Tabalong dengan kapasitas produksi 1,2 ton perhari dengan kualitas berstandar European Standard (EN 14214).
“Saat ini luas lahan tanaman jarak pagar milik PT Adaro tersisa delapan hektar, sementara pengembangan tanaman jarak di masyarakat mengalami kegagalan,” kata Budi, Manager Nursery (pengembangan tanaman) PT Adaro Indonesia, Senin (8/2).
Padahal, bahan bakar biodiesel yang dikembangkan perusahaan tambang batu bara itu pernah diujicobakan di sejumlah mesin tambang dengan hasil memuaskan. (X-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved