Mandiri Energi Dengan Kotoran Sapi

Denny Susanto
05/12/2019 15:11
Mandiri Energi Dengan Kotoran Sapi
Desa Sumber Makmur Kab Tanah Laut mandiri energi dengan biogas(MI/Denny Susanto)

SAAT masyarakat terutama kaum ibu di banyak daerah mengeluh akibat kelangkaan dan mahalnya harga gas elpiji untuk keperluan sehari-hari, masyarakat di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan justru tenang-tenang saja.

Bahkan ketika byar pet terjadi akibat pasokan listrik dari PLN terganggu warga desa juga tidak terlalu mempermasalahkannya. Ya karena
sejak November 2019 lalu sebanyak 28 rumah warga di Desa Sumber Makmur yang tergabung dalam Kelompok Tani Tunas Serayu II telah menikmati energi biogas baik untuk keperluan memasak maupun penerangan.

"Kelompok tani kami sangat beruntung mendapatkan program bantuan biogas ini. Kami berharap warga desa lainpun dapat merasakan
program bantuan ini," tutur Agus Supriyanto, Ketua Kelompok Tani Tunas Serayu II, Desa Sumber Makmur.

Agus yang baru tiba di rumahnya usaiberkebun langsung menunjukkan cara kerja biogas kepada tim pemantau dari Dinas ESDM Kalsel.

Biogas ini merupakan teknologi tepat guna yang sangat sederhana. Dimana warga desa yang rata-rata peternak sapi dapat memanfaatkan kotoran sapi sebagai sumber biogas. Kotoran sapi kandang dimasukkan ke tempat penampungan (inlet) yang terhuhung ke wadah penangkap gas (degester) gas inilah yang dialirkan ke kompor dan lampu rumah warga.

Sedangkan air limbah yang berlebih atau setelah terproses di degester akan menjadi pupuk kandang.

"Biogas ini membuat kami menjadi mandiri energi. Kami bisa berhemat 150 ribu perbulan yang dulunya digunakan untuk membeli gas elpiji
3 kilogram," ujarnya. Demikian juga saat listrik PLN byar pet maka lampu dari biogas dapat menyala. Serta sisa biogas dapat diproduksi menjadi pupuk cair.

Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Kalsel, Sutikno mengatakan bantuan biogas ini masuk dalam Program Ketahanan Energi dari Dinas ESDM Kalsel. "Ini yang pertama kita bangun sebagai pilot project. Melihat keberhasilan ini ke depan akan kita kembangkan untuk daerah lainnya khususnya yang memiliki sumber biogas yaitu kotoran dari ternak sapi," ujarnya.

rogram bantuan biogas ini menelan biaya sebesar Rp785 juta dari APBD 2019 Provinsi Kalsel. Untuk Desa Sumber Makmur sendiri ada 400
keluarga dengan jumlah ternak sapi mencapai 2.500 ekor lebih.

"Beberapa kabupaten di Kalsel merupakan sentra ternak sapi dan jika bisa dikembangkan untuk biogas maka Kalsel akan menjadi daerah mandiri energi. Demikian juga sumber biogas dari limbah perkebunan sawit maupun kotoran manusia juga sangat berpotensi dimanfaatkan menjadi biogas," ujarnya.

Pada 2020 Dinas ESDM Kalsel berencana membangun biogas di beberapa Pondok Pesantren dengan sumber biogas berasal dari kotoran manusia. Program serupa sudah berjalan cukup lama di LP Teluk Dalam Banjarmasin.  (OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya