Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
BANTAENG dan Banyuwangi. Dua kabupaten di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur itu mampu keluar dari isu ketimpangan, kemiskinan, dan pengangguran.
Di tangan Nurdin Abdullah, yang kini menjadi orang nomor satu di Sulawesi Selatan, Bantaeng moncer karena pertanian dan perkebunannya.
Di Banyuwangi, Bupati Abdullah Azwar Anas bisa mengusung daerahnya sebagai desti-nasi wisata dunia.
Kesuksesan itu membuat Mariman Darto membentuk tim untuk meneliti kiat para pemimpin daerah. Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah-Lembaga Administrasi Negara (Puslatbang KDOD-LAN) itu juga menggerakkan timnya meneliti keberhasilan serupa yang juga diraih pemimpin daerah di Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Kulon Progo, Kota Pontianak, dan Kota Bandung.
"Hasilnya, kami menyimpulkan bahwa keberadaan kepala daerah dengan cara berpikir dan karakter entrepreneur menjadi pengungkit. Mereka merupakan faktor kunci terjadinya perubahan dalam pemerintahan," ujar Mariman saat memaparkan hasil penelitian lembaga itu di Samarinda, Kalimantan Timur, kemarin.
Di bawah pemimpin dengan karakter entrepreneur, lanjut dia, daerah itu dapat keluar dari kategori daerah tertinggal dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi. Dari hasil penelitian itu, Puslatbang KDOD-LAN sudah memiliki model kepemimpinan kewirausahaan daerah.
"Para pemimpin daerah itu memiliki prinsip dan karakter kepemimpinan kewirausaha-an, seperti prinsip ketangkasan kognitif, prinsip tanggung jawab dan keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta prinsip kesadaran diri dan sosial. Mereka memiliki visi dan tujuan jangka panjang, fokus pada peluang, mampu memecahkan masalah, bernegosiasi dengan baik, percaya diri, serta berani mengambil risiko," tandas Mariman.
Kolektif
Tim peneliti juga menemukan dalam menyelesaikan masalah di daerahnya, kepemimpinan kewirausahaan tidak berdiri sendiri. "Mereka diperkuat dengan karakter kepemimpinan distributif dan kolektif."
Di tempat yang sama, Wali Kota Bontang 1999-2011 Andi Sofyan Hasdam, Sekda Kota Samarinda Sugeng Chairuddin, dan ekonom Universitas Mulawarman Prof Sugeng Hariadi sepakat hasil penelitian itu harus disebarluaskan.
"Pemimpin daerah di Indonesia dapat mengadopsi model kepemimpinan kewi-rausahaan yang sudah disu-sun sebagai pendekatan untuk menyelesaikan isu ketimpangan, kemiskinan, dan pengangguran. Tentu saja dengan memperhatikan karakteristik daerah," ungkap Andi Sofyan.
Sugeng Chariruddin pun sepakat model yang ditawarkan dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan pengayaan bagi pelatihan kepemimpinan nasional. "Hasil penelitian itu bisa menjadi alternatif praktik kepemimpinan dalam percepatan penanggulangan isu ketimpangan, kemiskinan, dan pengangguran."
Dari kacamata Prof Sugeng, perlu dilakukan penajaman konsep model kepemimpinan kewirausahaan daerah. "Agar terjadi pengembangan model kepemimpinan yang responsif terhadap dinamika kepemimpinan serta isu yang berkembang di daerah."
Demi melayani warga dan investor secara lebih baik, Pemkab Tuban, Jawa Timur, berencana membangun mal pelayanan publik pada 2020. "Kami sudah siapkan dana Rp25 miliar. Mal akan diisi semua layanan yang dilaksanakan pemkab, juga instansi vertikal, seperti kepolisian, BPJS, dan imigrasi," ungkap Sekda Tuban, Budi Wiyana. (YK/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved