Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PEMBALAP muda Indonesia Afridza Syach Munandar, 20, meninggal dunia dalam ajang Race 1 Asia Talent Cup (ATC) dan menjadi duka bagi Bangsa Indonesia.
Afridza merupakan putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Irwan Munandar, 48 dan Ersa Maya Sri Wenda, 44, warga Perum Tamansari Indah D 9, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Paman Afridza, Rally Topasandi, 38, mengatakan keluarga dan kerabat sempat berkumpul untuk menyaksikan kelihaian pembalap berusia 20 tahun itu dari layar kaca. Namun, kumpulan itu ternyata berujung pada kesedihan karena kabar duka akibat kecelakaan yang menimpa Afridza.
"Kami mengikhlaskan dan meridhokan kepergian itu, rencananya malam itu berangkat ke Indonesia tapi rumah sakit tak memberikan ijin dan harus menunggu dokter. Saya sebagai keluarganya merasa bangga atas pencapaian itu, apalagi telah membawa bangsa Indonesia terutama bisa mengibarkan bendera merah putih setelah naik podium," kata Afridza, Sabtu (2/11) malam.
Baca juga: Pembalap Indonesia Meninggal di Sepang
Rally menyebut Afridza belum juga sampai pada 3/4 putaran namun mendadak berkibar red flag. Balap tersebut dihentikan karena Afridza mengalami crash di tikungan 10.
"Kamera masih tertuju kepada rombongan tak memperlihatkan kejadian kecelakaan itu," ungkapnya.
Keluarga dan kerabat langsung mencari informasi melalui internet. Di laman Youtube yang menampilkan siaran langsung balapan Asia Talent Cup, terdapat running text balapan dihentikan akibat kecelakaan. Dalam video siaran, hanya terlihat satu ambulans dan helikopter. Sementara itu, motor nomor 4 yang ditunggangi Afridza dan orang yang mengendarainya tidak tampak.
Tak lama setelah itu, lanjut Rally, muncul kembali running text yang menginformasikan orang yang dibawa helikopter adalah Afridza. Selang beberapa saat, keluarga mendapat telepon dari manajemen PT Astra Honda Motor (AHM), pihaknya dalam perjalanan menuju rumah sakit.
"Kami mulai berdoa. Support dari jauh dan mencari informasi bagaimana keadannya, namun tak lama keluarga kembali mendapat telepon dari manajemen disampaikan Afridza sudah meninggal begitu sampai ke rumah sakit. Sudah meninggal sekitar 18.30 WIB," tuturnya.
Menurut dia, ketika mendapat kabar itu, pihak keluarga masih tak percaya. Keluarga, masih mencari informasi lainnya dengan membuka situs MotoGP dan sudah terdapat rilis Afridza meninggal.(OL-5)
Total ratusan paket disiapkan sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat sekitar.
Veda mengaku hanya berusaha menggeber motor sekencang mungkin.
Kailash MX GTX Open merupakan kompetisi motocross dan GTX (Grass Track Extreme).
Logo MS Glow for Men akan menghiasi helm yang digunakan Veda Ega Pratama, yang akan menunggangi motor Honda NSF250RW.
Tim pabrikan KTM dikabarkan akan mundur dari Kejuaraan Dunia Balap Motor Moto GP pada 2026. Langkah itu diambil berdasarkan proses restrukturisasi perusahaan tersebut.
Kratingdaeng Supercrosser 2024 secara umum menghadirkan suasana balapan seru dan menegangkan yang diikuti oleh ratusan crosser dari seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved