Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distabunak) Provinsi Bangka Belitung menyebutkan ratusan hektar sawah tidak dapat ditanami lantaran tergenang air hujan.
Hal itu disampaikan Kepala Distabunak Provinsi Bangka Belitung Toni Batubara. Toni mengatakan saat ini masuk dalam dua kali musim tanam, mengingat curah hujan yang begitu tinggi membuat hampir 300 hektare lahan gagal cetak.
"Sekitar 300 hektar lah yang gagal cetak, lantaran terendam air," kata Toni. Hingga Oktober 2015. Toni menjelaskan ada sekitar 7.836 hektare sawah yang sudah dicetak dari yang ditargetkan 12.000 hektare hingga 2017 mendatang.
"Target kita 12.000 hektare hingga 2017, sekarang yang baru di tanam ada 7.836," ujar dia.
Ditambahkan, dari target 12 ribu hektare tersebut, 300 hektare gagal dicetak karena musim hujan. Hal ini menurut Toni kurang bagusnya pengairan sehingga lahan yang tergenang air gagal cetak. "Kalau pengairan atau irigasinya bagus, saya rasa tidak ada sawah yang gagal dicetak," ucapnya.
Daerah yang gagal cetak, dijelaskan Toni, ada di daerah Rias, Kabupaten Bangka Selatan (Basel). Daerah itu, menurut Toni, termasuk daerah yang diandalkan untuk tanaman padi.
Sementara Kepala Dinas PU Provinsi Bangka Belitung Hasanudin mengatakan untuk membantu pengairan dan irigasi di Rias, tahun 2016 ini PU akan membuat dan memperbaiki irigasi serta membangun waduh seluas 300 hektare senilai Rp90 miliar.
"Untuk cetak sawah di Rias, selain bangun waduk senilai Rp90 miliar seluas 300 hektare, kita juga akan buat dan perbaiki irigasi," imbuh Hasanudin.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved