Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
NUSA Penida Festival (NPF) 2019 yang diadakan di Pantai Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung pada 5-8 Oktober resmi ditutup pada Rabu (9/10).
Penutupan festival itu dimeriahkan oleh berbagai musisi dan dihadiri oleh Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) Sonny Harry B Harmadi dan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Acara itu juga ditandai dengan pemukulan kentongan dan penyerahan dokumen potensi desa usulan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN).
Baca juga: Suguhkan Keindahan Bawah Laut, Festival Nusa Penida Siap Digelar
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan dalam acara penutupan NPF 2019 terdapat beberapa rangkaian acara yang dimeriahkan oleh musisi Nasional.
“Di acara penutupan NPF kali ini, kami menghadirkan karnaval dan dimeriahkan oleh musisi Nasional seperti Johny Agung, Tipe X, DJ Denada," ujar Suwirta.
“Kami berusaha untuk terus memajukan kebudayaan dan kekayaan alam, makanya kami hadirkan karnaval yang diikuti oleh warga lokal untuk menunjukan kepada pengunjung bahwa Klungkung memiliki kekayaan alam dan budaya."
“Yang memmbut senang adalah ada ratusan wisatawan lokal maupun mancanegara menikmati acara ini, termasuk dalam acara penutupan. Ini membuktikan bahwa antusiasme sangat tinggi untuk acara NPF," papar Suwirta.
Dalam pidatonya I Nyoman Suwirta mengimbau seluruh masyarakat Klungkung khususnya Nusa Penida, meskipun pariwisata Nusa Penida telah berkembang pesat, kegiatan promosi harus tetap dilakukan serta tidak hanya mengandalkan laut namun juga mengembangkan kerajinan UKM
"Jangan mengantungkan hidup sepenuhnya pada pariwisata saja. Bidang lain seperti pertanian dan pertenakan hendaknya juga tetap dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi. Karena jika suatu saat pariwisata alami goncangan maka ekonomi tidak ikut akan jatuh," jelas Suwirta.
“Ketika mata pencharian sudah mengandalkan pariwisata, maka kita juga perlu menjaga alam dan perilaku kita dengan baik dengan tidak membuang sampah sembarangan dan meminimalisir penggunaan plastik. Kita juga tidak perlu sombong ketika pariwisata Nusa Penida sudah maju agar kita tidak akan mengalami guncangan ekonomi," lanjut Suwirta.
Sementara itu, Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) Sonny Harry B Harmadi mengaku terpukau setelah menyaksikan keragaman atraksi budaya di nusa penida lewat karnaval budaya
“Saya sangat kagum ketika tadi melihat karnaval budaya, saya yakin jika seluruh elemen masyarakat memiliki tekad yang kuat untuk membangun Nusa Penida, maka Nusa Penida akan semakin maju dari segi infrastuktur dan perekonomian," ujar Sonny. (OL/A-3)
Selain bazar, acara ini menghadirkan pelatihan Bouquet Creative yang digagas Alvin dan diikuti lebih dari 100 ibu-ibu pelaku usaha kreatif.
Dari masyarakat, pedagang, pengunjung lokal dan domestik sampai turis mancanegara, mengagumi event budaya yang menjadi ciri khas Kota Pariaman ini.
Masuk daftar Karisma Event Nusantara (KEN) tahun lalu, festival ini kembali lolos kurasi Kementerian Pariwisata RI sebagai satu dari 110 kegiatan terbaik 2025.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved