Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Swasta Guyur Air Bersih ke Desa Terdampak

LD/RS/BB/BK/AD/MG/AU/UL/AS/PO/PT/RF/N-2
17/9/2019 09:35
Swasta Guyur Air Bersih ke Desa Terdampak
Ilustrasi -- Kekeringan di Jateng(MI/Akhmad Safuan)

AJAKAN atas nama kemanusiaan itu bersambut. Enam lembaga non-pemerintah menyambut keinginan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, untuk ikut menyumbang air bersih bagi warga.

Di daerah ini sudah 80 desa di 15 kecamatan terdampak kekeringan. Sekitar 15 ribu jiwa mengalami krisis air.

Kepala Plh BPBD Umar Faozi menyatakan enam lembaga yang sudah membantu ialah PMI, Baznas, Komunitas Sebungkus Keberkah-an, Perusahaan Daerah Owabong, alumni SMPN 2 Bobotsari, dan Bank Perkreditan Rakyat BKK. Total sumbangan mereka mencapai 428 tangki. Adapun dari APBD sudah disalurkan 1.665 tangki.

"Kemarau masih panjang sehingga pemkab memperpanjang status darurat siaga kekeringan hingga 1 Oktober," tandas Umar.

Sambutan serupa juga terjadi di Kabupaten Karangasem, Bali. Warga di tiga kecamatan mendapat sumbangan air bersih dari BPBD, PMI, Aksi Cepat Tanggap, dan dinas sosial.

"Total sudah 249 ribu liter yang dikirim ke Kecamatan Kubu, Abang, dan Bebandem. Kami bersyukur mendapat bantuan dari lembaga lain di luar pemerintah daerah," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Ida Bagus Ketut Arimbawa.

Sayangnya, keberhasilan di Purbalingga dan Karangasem belum menular ke daerah lain. Di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, upaya melibatkan perusahaan, baru sebatas ajakan. Plt Bupati Cianjur Herman Suherman meminta mereka menyisihkan dana CSR untuk membantu penanganan krisis air bersih.

"Bantuan air bersih baru diberikan oleh Perumdam Tirta Mukti. Mereka sudah membantu 21 desa," kata Herman.

Imbauan juga diungkapkan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman yang mulai kewalahan karena dana APBD yang semakin menipis. Padahal, kekeringan sudah menimpa 200 dusun di 23 kelurahan.

"Kami meminta BUMN dan perbankan untuk ikut menyumbang. Sekarang ini, BPBD masih terus berusaha memenuhi kebutuhan warga dengan mendistribusikan air bersih," jelasnya.

Lembaran cerita derita akibat krisis air bersih semakin panjang. Di Batu Putih, Kangayan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, warga harus mencari air bersih hingga ke luar pulau. "Dengan perahu, kami membeli air ke pulau seberang seharga Rp4.000 per 25 liter dan ongkos perahu Rp15 ribu," ungkap Syaiful Akhyar, tokoh adat.

Di Gunungkidul, DI Yogyakarta, dari 18 kecamatan, 14 kecamatan terdampak kemarau. Sebanyak 135 ribu jiwa lebih mengalami krisis air bersih. (LD/RS/BB/BK/AD/MG/AU/UL/AS/PO/PT/RF/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya