Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Pemprov NTB Buat Program Unggulan Kesehatan

Antara
06/8/2019 19:10
Pemprov NTB Buat Program Unggulan Kesehatan
Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah (kanan) saat menjelaskan program unggulan kesehatan kepada Menkes, Nila Djuwita F Moeloek.(Antara)

REVITALISASI Posyandu menjadi program unggulan kesehatan Pemprov Nusa Tenggara Barat. Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah seusai menghadiri rapat dengan Menteri Kesehatan  Nila Djuwita F Moeloek, Direktorat Jendral Kesehatan Kirana Pritasari di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Revitalisasi Posyandu adalah upaya mengoptimalkan fungsi dan strata posyandu guna meningkatkan fungsi posyandu mandiri menjadi posyandu keluarga yang melayani semua anggota keluarga dalam bentuk posyandu remaja, posbindu, dan posyandu lansia, serta deteksi dini berbagai persoalan sosial sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat berbasis dusun,” papar Sitti.

“Posyandu saat ini hanya untuk melakukan pemerikasaan ibu dan anak saja. Jadi revitalisasi posyandu ini tidak hanya fokus pada pemeriksaan ibu dan anak namun juga akan fokus pada Sumber Daya Manusia (SDM), Kelembagaan, Sarpras, SIM dan Konvergensi sehingga nantinya akan menciptakan ketahanan keluarga dan kesejahteraan sosial” tutur Sitti.

Revitalisasi Posyandu akan memberikan pengetahuan mengenai NTB sesuai dengan jenis posyandunya.  “Nanti, di posyandu itu tidak hanya untuk kesehatan, kita akan adakan edukasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang ada di NTB, seperti Posyandu KIA akan ada Binaan Keluarga Batita (BKB), kelas stunting, kelas ibu hamil namun berbeda dengan Posyandu Remaja nanti akan membahas bahaya narkoba, buruh migran illegal."

Baca juga: KPU Surakarta Gelar Sosialisasi Pemilu di Posyandu Lansia

"Begitu pula dengan Posyandu Lansia yang membahas mengenai Pelayanan Kesehatan dan Deteksi Dini, dan berbeda pula dengan Posbindu yang akan membahas Zero Waste, kebencanaan, lingkungan hidup  dan hal tersebut akan disampaikan oleh kader-kader yang berkompeten di bidangnya”  jelas Sitti.

“Dengan adanya Revitalisasi Posyandu ini, kita ingin posyandu yang kita miliki menjadi ujung tombak penyelesaian masalah kesehatan dan sosial dari hulu, bukan dari hilir saja. Jadi, nanti kita akan bentuk posyandu tidak hanya untuk balita saja, namun juga untuk remaja dan lansia jadi nanti ada Lansia KIA. Posyandu tersebut akan menjadi satu kesatuan yang nantinya akan menjadi Posyandu Keluarga” ujar Sitti.

Sitti Rohmi Djalillah berharap “Pada tahun ini sudah ada sekitar 400 posyandu mandiri dan posyandu keluarga sekitar 200 harapannya nanti pada tahun 2023 kita menargetkan seluruh posyandu yang ada akan menjadi posyandu keluarga” tutup Sitti.

Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek mengapresiasi kinerja Pemprov NTB dalam mengembangkan program kesehatan. “Saya mengapresiasi kinerja dari Gubernur, Wakil Gubernur dan seluruh jajaran Pemprov NTB yang fokus meningkatkan kesehatan masyarakat. Karena tidak banyak pemprov yang membuat program Revitalisasi Posyandu yang tidak hanya fokus pada ibu dan anak saja namun juga memikirkan untuk remaja dan lansia.”

“Saya berharap, Pemprov NTB terus mengembangkan program-program unggulan untuk membangkitkan NTB pasca pemulihan bencana tsunami dan tidak luput peran-peran penting dari semua sektor kesehatan untuk mendukung program unggulan tersebut” tutup Nila. (Ant/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya