Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
GUBERNUR Sumatra Utara Edy Rahmayadi yakin penyelenggaraan Festival Bunga dan Buah 2019 menjadi momentum bagi Kabupaten Karo membangun kembali kejayaan pertanian dan pariwisata.
Dia mengaku sudah mengunjungi festival ini sejak masih kanak-kanak. Dan ia tahu alasan mengapa kegiatan ini dinamakan Festival Bunga dan Buah.
"Karena di sini (Berastagi) bunga dan buahnya banyak sekali," ujar Rahmayadi di sela-sela pelaksanaan festival, Sabtu (6/7).
Hanya saja, Edy menilai produksi bunga dan buah di daerah itu sudah makin sedikit. Padahal seharusnya warga Karo mensyukuri kelebihan daerahnya dengan tetap mempertahankan keunggulan tersebut. "Surga kecil diturunkan Tuhan di Berastagi ini, di Tanah Karo ini," katanya.
Dia memastikan tidak semua provinsi di Indonesia mempunyai daerah seperti Berastagi yang memiliki tanah subur. Karena itu ke depan ia ingin Tanah Karo menjadi penyuplai terbesar bunga dan buah di Sumut, terutama untuk Kota Medan dan Binjai serta Kabupaten Deliserdang.
Baca juga: Sawahlunto Resmi Jadi Situs Warisan Dunia
Untuk mendukung itu, seusai festival ini ia berjanji akan membangun peternakan sapi dan kerbau di Berastagi. Berdampingan dengan peternakan tersebut akan dibangun juga pabrik pupuk organik dan pabrik pakan ternak.
"Dengan begitu, hasil bumi dari sini tidak perlu lagi dikirim semua ke Medan, tapi masuk ke pabrik yang lebih dekat jaraknya," sambung dia.
Mengapa dibangun peternakan sapi dan kerbau? Karena, jelas dia, kotoran ternak akan menjadi bahan baku utama pabrik pupuk organik tersebut. Penggunaan pupuk organik dia pastikan akan mengembalikan kesuburan tanah Berastagi.
"Saya sudah berjanji kepada Bupati Karo dan akan saya prioritaskan untuk itu," tegasnya.
Mulai 2020, lanjut Gubsu, rencana pembangunan ini sudah harus mulai berjalan. Mengembalikan kejayaan produksi bunga dan buah Berastagi baginya juga menjadi kunci peningkatan kepariwisataan Tanah Karo.
"Kalau ini tidak dilakukan, wisatawan mancanegara tidak akan datang lagi ke sini," ujarnya.
Menurut Gubsu, Berastagi adalah daerah yang kaya akan obyek wisata dengan udara yang sejuk. Misalnya saja Bukit Gundaling yang juga sudah berkali-kali dikunjungi sejak masih kecil.
Dia ingin Gundaling kembali seperti saat dulu. Yang mana turis asing berduyun-duyung datang ke Gundaling. "Gundaling terkenal ke mana-mana. Tapi tadi saya lihat hanya beberapa bule yang datang ke sini," imbuhnya. (X-15)
Selain bazar, acara ini menghadirkan pelatihan Bouquet Creative yang digagas Alvin dan diikuti lebih dari 100 ibu-ibu pelaku usaha kreatif.
Dari masyarakat, pedagang, pengunjung lokal dan domestik sampai turis mancanegara, mengagumi event budaya yang menjadi ciri khas Kota Pariaman ini.
Masuk daftar Karisma Event Nusantara (KEN) tahun lalu, festival ini kembali lolos kurasi Kementerian Pariwisata RI sebagai satu dari 110 kegiatan terbaik 2025.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved