Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETEGASAN pemerintah terhadap aksi pembakaran lahan dan hutan mulai berdampak baik. Sampai kemarin, Satuan Tugas Penegakan Hukum Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan Riau tidak menemukan aksi pembakaran yang dimotori perusahaan perkebunan dan kehutanan.
Namun, satgas yang terus ber-gerak di tengah ancaman panas dan api telah menangkap 16 ter-duga pembakar lahan.
“Mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka. Seluruhnya merupakan perorangan atau petani yang membuka lahan,” papar Wakil Komandan Satgas, Edwar Sanger, Rabu (3/7).
Ke-16 tersangka pembakar la-han berasal dari sejumlah kabu-paten dan kota. Di antaranya yang terbanyak di Dumai dengan 5 kasus, Bengkalis 3 kasus, Meranti 2 kasus, Rokan Hilir 3 kasus, Pekanbaru, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir masing-masing 1 kasus. Sebanyak 6 tersangka ditahan di rumah tahanan Polri, yakni di Bengkalis 2 orang, Pekanbaru, Dumai, Meranti, dan Indragiri Hulu masing-masing 1 orang.
“Sementara sebanyak 10 tersangka proses penyidikannya telah masuk tahap II atau dilim-pahkan ke jaksa penuntut umum. Mereka dari Dumai 4 orang, Rokan Hilir 3 orang, Bengkalis, Indragiri Hilir, dan Meranti ma-sing-masing 1 tersangka,” jelas Edwar.
Kebakaran hutan di Riau, dalam enam bulan terakhir, menghanguskan 3.211,09 hektare lahan yang tersebar di 12 kabupaten dan kota. Sebagian besar lahan merupakan areal rawa gambut.
Antisipasi
Sejumlah daerah juga mening-katkan antisipasi mencegah kebakaran lahan dan hutan. Sumatra Selatan, misalnya, sudah menyiagakan 4 helikopter water bombing.
“Kami sudah mengajukan bantuan pesawat pembuat modifikasi cuaca untuk memicu hujan buatan. Pengajuan sudah diajukan ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan Iriansyah.
Daerah ini sudah menetapkan status siaga bencana kebakaran hutan dan lahan. Pasalnya, sejak Januari hingga Juni sudah terdeteksi ada 311 titik api.
“Tim di lapangan sudah be-kerja keras memadamkan api,” tambah Iriansyah.
Meski baru menemukan satu titik api, BPBD Bangka Belitung juga bersiaga. “Kami sudah siap menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Sebelumnya, kami sudah mengimbau warga untuk tidak membakar lahan, dengan memasang banyak papan tanda larangan, lengkap dengan sanksi hukumnya,” kata Kepala BPBD Mikron Antariksa.
Cara itu ternyata efektif. Terbukti, sampai saat ini, petugas pemadam belum perlu bekerja keras.
Jauh-jauh hari, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga sudah meminta BNPB untuk mengirim 6 helikopter water bombing. Peranti itu akan ditempatkan di tiga daerah sebagai pangkalan, yakni Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya; Sultan Iskandar, Kotawaringin Barat; dan Haji Assan, Kotawaringin Timur.
“Permintaan helikopter itu merupakan antisipasi. Kami membutuhkannya untuk mema-damkan kebakaran di lokasi yang jauh, di dalam hutan,” kata Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri.
Ia mengaku terus melakukan sosialisasi kepada warga dan perusahaan agar tidak membakar lahan. (DW/RF/SS/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved