Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Banyumas Cerdas Atasi Krisis Air

Liliek Dharmawan
01/7/2019 22:40
Banyumas Cerdas Atasi Krisis Air
Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat alias Pamsimas.(Ist)

MUSIM kering tidak membuat warga di sejumlah desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, keder. Pemerintah kabupaten sudah menggelar program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat alias Pamsimas.

“Program ini menjadi salah satu solusi jangka panjang menghadapi krisis air bersih. Sampai saat ini sudah ada 154 desa atau 30 ribu kepala keluarga yang bisa mengakses Pamsimas,” papar Kabid Penyehatan Lingkungan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Banyumas, Kuat Sudarso, Senin (1/7).

Tahun ini terus diperluas. “Pamsimas akan dibangun di 17 desa,” lanjutnya.

Satu pamsimas, sambung Kuat, dibangun dengan dana Rp350 juta. Anggaran berasal dari pemkab dan pemerintah desa. “Dinas bertugas membuat sumur dalam dan infrastruktur lain, ­sedangkan desa mengarahkan lokasi.”

Kemarau juga tidak menciutkan nyali petani di Gresik, Jawa Timur. Mereka justru meng-awalinya dengan mengolah lahan, kemarin.

“Kami biasa mengolah lahan saat kemarau. Ini persiapan untuk menghadapi musim tanam berikutnya,” ungkap Mat Rokim, petani Desa ­Pantenan, Kecamatan Panceng.

Pengolahan dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Di antaranya, agar gulma yang tumbuh pada musim sebelum-nya bisa dibasmi dengan tuntas sehingga saat awal musim penghujan petani bisa langsung menanam jagung.

Di Sukabumi, Jawa Barat, Kepala Gudang Bulog Pasirhalang, Saepulloh, memastikan stok beras di gudangnya dalam kondisi aman. “Stok sudah mencapai 3.500 ton, sesuai ka-pasitas gudang.”

Ia menuturkan stok beras yang ada di gudang digunakan sebagai cadangan pemerintah. Sewaktu-waktu beras bisa digunakan ketika dibutuhkan.

Kebakaran hutan
Di sisi lain, dalam menghadapi kemarau, Kalimantan Tengah mengantisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan. Mereka menyiapkan 4 posko di 4 daerah, yaitu Katingan, Pulang Pisau, Kapuas, dan Pa-langka Raya.

“Keempat daerah itu berpo-tensi kejadian kebakaran lahan dan hutan. Banyak wilayah merupakan lahan gambut sehingga rentan kebakaran,” kata Komandan Satgas Karhutla Kalteng Kolonel Arm Saiful Rizal.

Sudah dua pekan wilayah Kalteng hadapi kemarau. Kebakaran hutan dan lahan mulai terjadi di sejumlah titik.

Saat ini, imbuh Plt Kepala Badan Penanggulangan ­Bencana Kalteng Mofit Saptono, terus digelar patroli. “Kami bergerak cepat melakukan pemadaman jika ada kebakaran.”

Dari Belitung dilaporkan, kebakaran hutan dan lahan sudah mulai muncul. Kepala BPBD Bangka Belitung Mikron Antariksa mengaku sudah ada 5 titik di Bangka, Bangka Barat, dan Bangka Selatan, yang muncul. “Kami sudah mengantisipasi dengan menyiapkan 25 personel di setiap BPBD kabupaten.”

Sampai kemarin, kekeringan juga terus meluas di Bangka Belitung, Klaten, Bantul, dan Tasikmalaya. Pemerintah kabupaten berusaha membantu warga dengan meluncurkan sejumlah program.

Di Klaten, misalnya, pemkab membangun sumur dalam dengan menggunakan dana dari pemerintah pusat dan APBD kabupaten. Pembuatan sumur dalam diprioritaskan di daerah tadah hujan, seperti Bayat, Cawas, dan Gantiwarno. (YK/BB/SS/RF/JS/AU/AD/YH/HK/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya