Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah menetapkan status siaga bencana kekeringan. Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya sekaligus Kepala BPBD setempat, Ivan Dicksan mengatakan penetapan status siaga bencana kekeringan dilakukan lebih dini agar semua pihak siaga menghadapi kemarau yang diprediksi hingga Oktober mendatang.
"Meski sudah berstatus siaga bencana, Pemerintah Kota Tasikmalaya sampai sekarang ini belum menambahkan anggaran bencana. Untuk biaya operasional tentunya masih ditanggung oleh dinas terkait. Namun, kalau sudah ada status tanggap darurat baru kita gunakan dana tak terduga bersumber dari APBD," kata Ivan, Jumat (28/6).
Ivan mengungkapkan beberapa kecamatan yang berpotensi terjadi kekeringan antara lain Kecamatan Mangkubumi, Kawalu, Purbaratu, Tamansari, Cibeureum dan Indihiang
"Kami meminta seluruh OPD terus melakukan pemantauan ke lapangan, termasuk lahan pertanian. Diprediksi musim kemarau sekarang ini akan lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. Petugas BPBD harus selalu menyiapkan kendaraan tengki untuk pendistribusian air," tambahnya.
Pada kesempatan sama, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar mengatakan berdasarkan hasil rapat koordinasi status bencana kekeringan di Kota Tasikmalaya ditingkatkan menjadi level siaga.
"Untuk sekarang BPBD Kota Tasikmalaya telah menerima laporan 9 kecamatan yang tersebar di 32 kelurahan. Dari hasil laporan tersebut, terdapat 872 titik potensi kekeringan hingga berdampak pada 49.942 kepala keluarga (KK) atau 170.522 jiwa. Namun, satu kecamatan masih belum memberikan laporan potensi kekeringan.
"Hingga saat ini bantuan air bersih selama itu baru mendistribusi ke puskesmas dan Rumah Sakit Jasa Kartini dengan menyuplai 10 ribu liter air," jelasnya.
baca juga: PP Muhammadiyah Sambut Sikap Prabowo-Sandi yang Legowo
Sedangkan laporan kekeringan lahan pertanian sudah dilaporkan di beberapa tempat. Koordinator Penyuluh Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya, Toto Supriatna mengatakan lahan pertanian seluas 77 hektare di Kecamatan Kawalu, Tamansari, Indihiang dan Bungursari terancam kekeringan ringan dan sedang.
"Jika kekeringan lebih dari 35 hari bisa menjadi ancaman gagal panen. Tetapi selama ini sudah menyiapkan pompa air untuk mengairi lahan yang terancam kekeringan," paparnya. (OL-3)
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved