Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
STASIUN Meteorologi BMKG Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), mengeluarkan peringatan dini terkait dengan gelombang tinggi di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Tengah (Jateng) dan Yogyakarta. Gelombang tinggi di perairan tersebut maksimal dapat mencapai 6 meter dengan kecepatan 20 knot.
Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Nurmaya, mengatakan pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi. Peringatan dini itu dikeluarkan karena ketinggian gelombang dapat mencapai 6 meter dan di pantai maksimal 4 meter. “Adapun kecepatan angin maksimal dapat mencapai 20 knot,” jelas Nurmaya, Rabu (17/4).
Menurutnya, dengan tinggi gelombang yang mencapai 6 meter dan kecepatan angin hingga 20 knot, akan berbahaya bagi nelayan maupun pengunjung pantai. “Oleh karena itu, kami meminta kepada nelayan untuk waspada kalau memang masih tetap nekat melaut. Para pengunjung pantai juga harus berhati-hati karena ketinggian gelombang di pantai dapat mencapai 4 meter,” tambahnya.
Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus mengingatkan masyarakat dan nelayan di pesisir pantai selatan untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi. Pasalnya, sampai saat ini kondisi cuaca masih cenderung ekstrem.
“Selalu kami ingatkan melalui radiogram kepada para camat di wilayah selatan agar mewaspadai potensi gelombang tinggi,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, Rabu (17/4).
Sejauh ini, kata Sugeng, berdasarkan laporan, tinggi gelombang di pesisir pantai selatan Cianjur di kisaran 2-3 meter. Ketinggiannya masih terbilang normal. “Tidak terjadi gelombang tinggi. Tapi harus waspada,” tegasnya.
Sebagai informasi, pesisir pantai selatan Cianjur terbentang sepanjang hampir 75 kilometer, yaitu dari Kecamatan Agrabinta, Kecamatan Sindangbarang, hingga Kecamatan Cidaun. “Kami juga selalu update informasi terkini dari BMKG. Ini sebagai bentuk jaga-jaga mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi,” ucapnya.
Menurut data, jumlah nelayan di pesisir pantai selatan Kabupaten Cianjur tercatat sebanyak 2.362 orang. Kebanyakan dari mereka merupakan nelayan tradisional yang mencari ikan dengan perahu di bawah 5 gross tonnage (GT). “Pekerjaan nelayan itu tergantung cuaca. Kalau sedang musim angin barat, mayoritas tidak melaut karena kondisi cuaca buruk.” (LD/BB/N-3))
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved