Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PEMBANGUNAN bendungan Meninting senilai Rp1,4 triliun di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dimulai pada akhir April ini.
"Hari ini kita samakan persepsi bagaimana proyek bendungan Meninting ini dipercepat pengerjaannya. Dari hasil rapat tadi mudah-mudahan akhir April ini bisa mulai pengerjaannya," kata Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid.
Fauzan pada Selasa (9/4) pagi, meninjau lokasi pembangunan bendungan Meninting di Desa Dasan Geriya, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.
Dalam kesempatan itu Fauzan ditemani Kepala Kejaksaan Tinggi NTB Arif, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara (BWS NT) I Hendra Ahyadi, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) NTB Dalu Agung Darmawan, serta Satker.
Fauzan mengatakan pembangunan proyek multi years ini harus dipercepat pengerjaannya. Proyek ini membutuhkan lahan seluas 115,6 hektare.
Baca juga : NTB dan Denmark Sepakati Kerja Sama B2B
Dari total keseluruhan lahan, sebagian besarnya atau 94,6 hektare harus melalui pembebasan lahan karena dimiliki oleh masyarakat yang meliputi wilayah Desa Bukit Tinggi di Kecamatan Gunungsari, Desa Dasan Geriya dan Desa Gegerung di Kecamatan Lingsar.
"Masyarakatnya sudah tidak ada masalah. Rencana pembangunan ini juga sudah lama disosialisasikan dan masyarakat kita sangat senang dengan dibangunkan bendungan meninting ini," ujarnya..
Bendungan ini nantinya dapat menjadi sumber air, baik untuk irigasi maupun sumber air bersih yang layak konsumsi. Dijadwalkan pembangunan bendungan berlangsung selama empat tahun. Diperkirakan bendungan ini dapat menampung air, total 9,91 juta meter kubik untuk air irigasi di Kabupaten Lombok Barat, Mataram dan suplai ke Lombok Tengah.
Sementara itu Kepala Desa Dasan Geriya Muhammad Nawa Komparesa menyebutkan, progres proyek pembangunan meninting sudah berjalan sejak 2015.
Proses pendataan jumlah warga yang terkena dampak, dan lainnya sudah dihitung oleh tim verifikasi. Kini Masyarakat masih menunggu tahapan akhir dari pihak apresial. (OL-8)
Autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara menemukan tanda-tanda kekerasan yang signifikan, di antaranya patah tulang belakang,
Korban ditemukan tak bernyawa di dasar kolam renang.
Anam menyebut perlu diketahui pula tindakan itu semata-mata penganiayaan sampai hilangnya nyawa, atau pembunuhan berencana. Dua hal itu, kata dia, penting dijelaskan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak warga Jawa Timur yang bermukim di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas SDM
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan sebanyak 7.676 kepala keluarga atau setara 30.681 jiwa terdampak bencana banjir.
Kehadiran Fornas menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendorong budaya berolahraga di tengah masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved