Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
SEORANG ibu di Brebes, Jawa Tengah, melahirkan bayi perempuan berkepala dua melalui operasi caesar di rumah sakit (RS) Mutiara Bunda, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Sabtu (7/4).
Pihak keluarga berharap pemerintah membantu agar bayi tersebut dioperasi.
Kelahiran bayi tak lazi tersebut, membuat sedih Amirudin, 47, warga Desa Kemukten, Kecamatan Kersana,Brebes yang merupakan ayah dari sang bayi. Betapa tidak, anak ketiga hasil pernikahannya dengan Susi, 33, terlahir dengan kondisi berkepala dua.
Hingga Senin (8/4), bayi berjenis kelamin perempuan tersebut masih menjalani perawatan intensif di RS Mutiara Bunda, Kecamatan Tanjung, Brebes. Bayi perempuan dengan berat 4,2 kilogram dan panjang 46 centimeter itu masih dirawat di incubator, ruang perinatologi RS Mutiara Bunda. Susi, ibu sang bayi juga masih menjalani perawatan pascaoperasi caesar.
Amirudin mengaku sebelumnya sudah mengetahui dari hasil pemeriksaan kalau anak ketiganya akan lahir dalam kondisi cacat atau tidak normal.
"Tapi saya tidak berani menceritakan kepada istri saya," ujar Amirudin.
Baca juga: Bawaslu Periksa Pelibatan Anak di Kampanye Prabowo di Makassar
Amirudin berharap, pemerintah memberikan bantuan agar sang bayi bisa dilakukan operasi.
"Kami mohon pemerintah untuk bisa memberi bantuan agar anak kami bisa dioperasi," harap Amirudin.
Tim dokter RS Mutiara Bunda menyatakan bahwa kondisi bayi saat ini stabil.
Direktur RS Mutiara Bunda, Linaldi Ananata, kepada sejumlah wartawan menyampaikan bayi kembar biasa terjadi disebabkan melalui sel telur yang dibuahi oleh sperma. Kemudian zigot yang merupakan persatuan dari sel telur dan sperma mengalami pembelahan dalam kurun waktu delapan hingga dua belas hari.
"Tapi karena melebihi waktu tersebut maka proses pembelahannya tidak bisa sempurna," terang Linaldi Ananta, dokter yang menangani kelahiran sang bayi berkepal dua tersebut. (OL-3)
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
Studi terbaru ungkap lebih dari 17 juta bayi lahir dari fertilisasi in vitro (IVF) sejak 1978.
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Lonjakan kasus Respiratory Syncytial Virus (RSV) memicu kekhawatiran di kalangan medis, khususnya karena virus ini menyerang kelompok paling rentan: bayi dan lansia.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved