Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Kerap Diguyur Hujan Jalan Pantura Berlubang

Supardji Rasban
04/4/2019 05:50
Kerap Diguyur Hujan Jalan Pantura Berlubang
Jalan Pantura berlubang.(MI/Supardji Rasban)

KERAP diguyur hujan, jalan Pantura Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, kondisinya saat ini rusak parah. Kerusakan di jalan sepanjang sekitar 27 kilometer itu berupa aspal yang mengelupas, bergelombang, dan berlubang.

Kerusakan terparah berada di sebelah timur objek wisata Pantai Purwahamba Indah di Kecamatan Suradadi. Lubang jalan dengan diameter sekitar 30-50 sentimeter itu tampak berderet mulai Purin hingga ke Kecamatan Warureja yang berbatasan dengan Kabupaten Pemalang.

Lubang jalan juga terjadi di hampir setiap jalan memasuki jembatan di sepanjang pantura Kabupaten Tegal. Kondisi tersebut kerap mengakibatkan kecelakaan tunggal yang merenggut korban jiwa.

"Kecelakaan terjadi kebanyakan karena terpeleset jalan yang berlubang. Sepertinya jalan pantura dianaktirikan setelah ada tol," ujar warga sekitar, Anton Ramadani, kemarin.

Anton menyebut saban tahun kerusakan jalur pantura itu diperbaiki. Sayangnya, perbaikan tidak bertahan lama, hanya beberapa hari diguyur hujan, jalan kembali rusak.

Anton berharap, pemerintah harus maksimal memperbaiki jalan tersebut mengingat jalan pantura merupakan jalur nasional. "Sudah banyak korban kecelakaan, bahkan sampai meninggal dunia," ucapnya.

Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Bakhrun, yang tinggal di kawasan jalur pantura ruas Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, membenarkan banyaknya jalur pantura yang rusak tersebut. "Saya kerap dimintai tolong pengendara yang kecelakaan kebanyakan pengendara sepeda motor," ujar Bakhrun.

Menurut Bakhrun, jalan cepat rusak karena selain beban kendaraan truk-truk besar yang biasa melintas, juga karena badan jalannya menggunakan aspal, bukan beton. Banjir yang diakibatkan curah hujan yang masih tinggi dalam beberapa hari ini juga merusak empat jembatan di Purbalingga, Jawa Tengah. Keempat jembatan tersebut di sejumlah daerah.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga Nugroho Priyo Pratomo mengatakan sudah menginventarisasi jembatan yang rusak.

Di antaranya jembatan Kali Muli di Desa Tunjungli, Kecamatan Karangmoncol, jembatan Kali Caban di Desa Panusunan, Kecamatan Rembang, jembatan Kali Karang di Desa Makam, Kecamatan Rembang, dan jembatan pada ruas jalan Pagerjirak-Karanggedang Desa Kutawis, Kecamatan Bukateja. Menurut Nugroho, ada tiga jembatan yang tidak boleh dilintasi kendaraan karena sangat berbahaya sehingga jembatan harus ditutup.

Gempa

Gempa yang melanda perairan antara Laut Jawa dan Selat Madura, Selasa (2/4), juga merusak beberapa bangunan di Sumenep. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Jawa Timur, merilis jumlah bangunan yang rusak akibat gempa 4,9 skala Richter (SR) tersebut sebanyak 26 bangunan. Kondisinya rusak sedang dan ringan. Jumlah tersebut terdiri dari 20 bangunan rumah, 5 bangunan gedung sekolah, dan 1 bangunan tempat ibadah.

Kepala BPBD, Abdul Rahman Riadi, mengatakan meski terjadi setidaknya dua kali gempa susulan, tidak menyebabkan kerusakan bangunan karena getarannya kecil.

"Semua bangunan yang rusak itu ada di Pulau Raas, Kecamatan Raas. Sementara itu, di wilayah lainnya, termasuk di Pulau Sapudi, tidak ada laporan adanya kerusakan akibat gempa," kemarin.

Pemerintah setempat, telah menyiapkan bantuan untuk para korban di Kecamatan Pulau Raas. Bantuan itu berupa bahan makanan, selimut, dan pakaian. (LD/MG/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya