Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
DUA orang meninggal dunia akibat terkena longsoran di lokasi air terjun Tiu Kelep di Desa Senaru, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, pascagempa tektonik berkekuatan 5,8 skala Richter (SR). "Hingga menjelang malam, baru bisa dievakuasi lima orang, dua orang meninggal dunia, dan sejumlah lainnya luka-luka, seorang dirawat di Puskesmas Bayan," kata Mujaddid Muhas, Kepala Bagian Humas Pemkab Lombok Utara.
Untuk mencapai air terjun Tiu Kelep dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dari jalan raya Senaru. Wisatawan harus melintasi jalan setapak yang di kiri kanannya terlihat bekas longsoran gempa pada Juli dan Agustus 2018.
Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak pada koordinat 8,30 lintang selatan dan 116,60 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer (km). Pusat gempa berada di laut pada jarak 24 km timur laut Kabupaten Lombok Timur, 36 km timur laut Kabupaten Lombok Utara, 37 km barat laut Pulau Panjang, Kabupaten Sumbawa, dan 63 km timur laut Kota Mataram.
BMKG juga menyebutkan gempa bumi yang terjadi pada pukul 14.07 WIB itu disebabkan aktivitas sesar lokal di sekitar Gunung Rinjani. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu penyesaran turun (normal fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangannya di Jakarta.
Guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan di daerah Lombok Utara IV MMI, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, dan Sumbawa III-IV MMI; Karangasem III-IV MMI, Denpasar III MMI, dan Kuta III MMI. Hingga pukul 16.30 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 13 kali gempa bumi susulan.
Gunung Agung erupsi
Dari Denpasar dilaporkan, Gunung Agung yang ada di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem Bali, kembali erupsi pada Minggu (17/3) pagi. Kepala BPBD Bali I Made Rentin saat dikonfirmasi soal kondisi termutakhir Gunung Agung membenarkan telah terjadi dua kali letusan. Pertama, terjadi pada pukul 08.03 Wita dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak atau sekitar 3.642 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 milimeter (mm) dan durasi kurang lebih 39 detik.
Letusan kedua terjadi pada pukul 10.30 Wita dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau sekitar 3.742 meter di atas permukaan laut. Erupsi kedua ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 mm dan durasi 1 menit 16 detik. "Sekalipun sudah dua kali letusan, kami minta agar masyarakat di 28 desa yang ada di lereng Gunung Agung tetap tenang tetapi waspada. Kami sedang berkomunikasi dengan Posko Relawan Pasebaya untuk tetap siaga dan memperhatikan kondisi terkini Gunung Agung dan mengikuti arahan pihak berwenang," ujarnya. (AT/OL/Ant/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved