Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Dua Titik Panas Terdeteksi

RF/DW/N-3
10/3/2019 23:00
Dua Titik Panas Terdeteksi
(ANTARA FOTO/Hermanus Prihatna)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Depati Amir Pangkalpinang mendeteksi dua titik panas yang diduga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Bangka Belitung (Babel).

Kepala Seksi Informasi dan Data BMKG Pangkalpinang, Kurniaji, mengatakan dari hasil pantauan satelit terdapat dua titik panas, yaitu di Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat (Babar) dan Dendang, Kabupaten Belitung Timur (Beltim).

“Tingkat akurasinya untuk Babar 49% dan Beltim 77%. Ini baru sebatas dugaan kalau dua titik panas itu akibat karhutla,” ujarnya.
Kendati saat ini belum memasuki musim kemarau, lanjut Kurniaji, BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tidak membuang puntung rokok sembarangan atau membuka lahan dengan membakar.

Ia menambahkan, cuaca tiga hari ke depan ­cukup ekstrem karena di Babel masih berpotensi terjadi hujan lebat, disertai angin dan petir.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan, Iriansyah, memastikan semua pihak baik pemprov, TNI, Polri, maupun perusahaan yang ada di wilayahnya siap menghadapi karhutla.

“Pada 12 Maret, kita rapat koordinasi di Palembang, bukan hanya antara Pemprov Sumsel dan stakeholder terkait, melainkan juga dengan Kepala BNPB Doni Monardo,” kata dia.

Saat rapat koordinasi itu, semua persiapan dalam menanggulangi karhutla akan lebih diintensifkan. Tidak hanya kesiapan koordinasi di antara semua elemen, tapi juga kesiapan sarana dan prasarana, baik yang dimiliki pemerintah, Manggala Agni, maupun perusahaan perkebunan dan swasta di Sumsel.

“Insya Allah saat itu Sumsel langsung menetapkan status siaga bencana untuk karhutla. Sekarang SK (surat keputusan) sudah di tangan Gubernur Sumsel dan tinggal disahkan,” tutur dia.

Dengan penetapan status siaga bencana karhutla lebih dini, diyakininya, upaya mencegah dan meminimalkan  karhutla dapat tercapai.
Sementara itu, Pangkalan TNI Angkatan Udara Sri Mul-yono Herlambang (SMH) di Palembang menyiagakan lima helikopter untuk meng-antisipasi karhutla tahun ini. Komandan Lanud SMH, Kolonel Pnb Heri Sutrisno, mengatakan sebagian besar helikopter itu digunakan untuk waterbombing.
Sumsel memiliki luas lahan gambut 1,4 juta hektare. Pihaknya fokus pada berbagai kegiatan mitigasi untuk mencegah terjadinya karhutla. Kegiatan pemantauan ini dilakukan secara rutin melalui satelit. (RF/DW/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik