Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
MASYARAKAT Sulawesi Selatan sudah lama dikenal sebagai masyarakat pelaut. Masyarakat Sulsel juga dikenal sebagai nelayan yang tangguh.
Namun, kehidupan nelayan di Sulsel tak jauh beda dengan nelayan di daerah lain.
Pemda Sulsel telah melakukan langkahlangkah untuk meningkatkan taraf hidup nelayannya agar mereka bangkit dari kemiskinan. Untuk mengetahui langkah-langkah tersebut, berikut wawancara wartawan Media Indonesia Lina Herlina dengan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
Apa yang dilakukan Pemprov Sulsel untuk meningkatkan taraf hidup nelayan?
Sekarang, kami sedang mengupayakan alat tangkap yang lebih bagus. Karena, kan, sudah era teknologi digital, jadi harusnya tidak lagi yang menggunakan alat tangkap tradisional. Sebagai langkah awal kita mulai dulu dengan pengembangan rumput laut di pesisir.
Nelayan yang tadinya melaut dialihfungsikan?
Tidak, itu hanya sebagai solusi pengentasan rakyat dari kemiskinan di pesisir. Budi daya rumput laut itu hanya selingan di saat mereka pulang melaut sehingga tidak hanya berharap dari hasil tangkap.
Di pesisir itu, identik dengan rentenir, lo. Pengalaman saya saat menjabat bupati di Bantaeng, mereka gali lubang tutup lubang untuk membiayai hidup.
Kebijakan konkretnya seperti apa?
Melalui kebijakan bersama dengan Kementerian Kelautan, ada program namanya Kedai Pesisir. Itu dalam rangka memotong rantai rentenir. Jadi, para nelayan di pesisir itu bisa mengambil kebutuhan sehari-hari di Kedai Pesisir tadi.
Apa kebijakan lain untuk mempercepat menuntaskan kemiskinan nelayan?
Kalau saya, sejak dulu menggaungkan triple helix, yaitu pengusaha, dunia pendidikan, dan pemerintah, menghadirkan satu lembaga riset industri penangkapan yang lebih modern. Karena jika tidak, kondisi nelayan, ya, masih akan begini-begini terus.
Harus ada sinergi, Kementerian Kelautan, pemkab, dan pemprov untuk membangun industri perikanan di sini karena pengelolaan ikan di Sulsel banyak.
Sudah ada anggaran untuk teknologi tangkap?
Ada anggaran Rp20 miliar. Kita akan mendorong dan minta daerah beralih ke industri penangkapan ikan menggunakan set net. Karena ini ramah lingkungan dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Akan tetapi, ini juga sedang dalam penelitian meski sudah ada percontohan di Jeneponto dan Bone.
Bagaimana pengadaannya?
Kan, ada bantuan anggaran tadi. Lagian itu, kan, kerjanya tidak untuk orang per orang, tapi berkelompok dan hasilnya sangat maksimal. Panen ikannya bisa bergantian, dan yang paling utama ramah lingkungan. (N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved