Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membangun 740 titik penerangan jalan umum (PJU) tenaga surya (TS) di Sumatra Barat.
Meski demikian, otoritas Kota Padang menyebut masih butuh 31 ribu titik PJU lagi.
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menargetkan kebutuhan PJU di Kota Padang sebanyak 31 ribu titik bisa direalisasikan secepat mungkin. Pemerintah Kota Padang pun sangat mengharapkan dukungan Kementerian ESDM untuk mewujudkannya.
"Dari 60 ribu titik PJU yang menjadi kebutuhan Kota Padang, baru ada saat ini sebanyak 29 ribu titik PJU. Jadi, masih ada kebutuhan kita sebanyak 31 ribu titik PJU lagi. Kita mengharapkan dukungan Kementerian ESDM merealisasikannya, karena kekuatan anggaran Kota Padang sangat terbatas," ungkap Mahyeldi kepada Wakil Menteri (Wamen) ESDM Arcandra Tahar saat Peresmian Pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Sumatra Barat di Convention Hall Universitas Andalas (Unand), Jumat (22/2).
Mahyeldi menegaskan, keberadaan PJU di Kota Padang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penerangan jalan bagi masyarakat, disamping persiapan Kota Padang sebagai kota metropolitan.
Baca juga : Padang Mantap Menuju Wisata Halal
Penggunaan PJU-TS yang merupakan energi baru yang terbarukan bisa menghemat energi yang sudah ada, sehingga ketersedian energi yang ada saat ini bisa dipergunakan untuk yang lainnya.
"Pemerintah Kota Padang mengucapkan terimakasih kepada Kementerian ESDM yang telah membangun sekitar 200 titik PJU-TS di Unand. Semoga dengan dukungan ini, civitas akademika Unand bisa berjalan lebih lagi dalam menciptakan generasi masa depan yang berkualitas," ujar Mahyeldi yang didampingi Plt Kepala Dinas PU Kota Padang Yenni Yuliza dan Kabag Kerjasama Setda Kota Padang Erwin.
"Dengan dukungan Kementerian ESDM dan sinergi dengan pihak ketiga, percepatan program Padang Terang bisa dilakukan semaksimal mungkin," tambahnya lagi.
Sementara itu, Wamen ESDM Arcandra Tahar menyambut baik permohonan yang disampaikan Wali Kota Padang Mahyeldi terkait kebutuhan PJU di Kota Padang.
Arcandra meminta Pemerintah Kota Padang mengajukan usulan secara resmi ke Kementerian ESDM.
"Selama anggaran tersedia, semua usulan yang diajukan pemerintah daerah akan kita fasilitasi. Karena pada prinsipnya, sudah menjadi kewajiban pemerintah pusat untuk mengalokasikan dana pembangunan agar bisa dinikmati langsung oleh masyarakat," kata Arcandra.
Untuk itu, Arcandra mengatakan, Kementerian ESDM membangun 740 titik PJU-TS di 14 Kab/Kota di Sumatera Barat sebagai salah satu bentuk pengalihan subsidi berupa pembangunan infrastruktur agar bisa langsung dinikmati masyarakat Sumatra Barat.
Di kesempatan yang sama, untuk menambah ketersedian energi listrik di Kota Padang, Arcandra juga menawarkan kepada Wali Kota Mahyeldi program pembangkit listrik tenaga sampah.
Mendengar tawaran Arcandra tersebut, Wali Kota Padang Mahyeldi langsung menyambut baik dan mengatakan akan mendatangi langsung Kementerian ESDM untuk membicarakan program pembangkit listrik tenaga sampah ini lebih lanjut.
"Kewajiban pemerintah daerah adalah menjaga dan merawat seluruh infrastruktur yang telah dibangun pemerintah pusat. Serta mendukung seluruh program pemerintah pusat untuk kesejahteraan masyarakat," tambah Arcandra. (OL-8)
Instalasi panel surya merupakan lanjutan dari proyek serupa di kantor pusat Mowilex di Jakarta pada 2022 lalu.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved