Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Mahasiswa Ramai-Ramai Urus Surat Pindah Memilih

Yoseph Pencawan
13/2/2019 10:00
Mahasiswa Ramai-Ramai Urus Surat Pindah Memilih
(ANTARA / Rudi Mulya)

Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi kemarin mendatangi KPU Kota Medan untuk mengurus dokumen pindah memilih. Pihak universitas pun menyatakan akan memberikan kemudahan kepada mahasiswanya yang hendak pindah tempat saat mencoblos pada Pemilu 2019.

Para mahasiswa yang mendatangi KPU Kota Medan itu berasal dari beberapa perguruan tinggi di Medan, seperti Universitas Sumatra Utara (USU) dan Universitas Sari Mutiara. Mereka ke Kantor KPU mengisi dokumen formulir A5. Masing-masing dari mereka membawa fotokopi kartu identitas dan setelah mengisi formulir A5, berkas dikembalikan lagi kepada petugas.

Tidak sedikit dari mereka merupakan warga provinsi lain. "Saat pemilu nanti saya khawatir tidak bisa pulang kampung. Saya dari Pangkalan Kerinci, Riau. Jadi, saya mengurus formulir pindah memilih ini," ujar Denny Pratama Indrawan, mahasiswa Fakultas MIPA USU.

Selain berasal dari luar Provinsi Sumut, banyak dari mereka juga datang dari Kepulauan Nias. Dengan pindah memilih, mereka dipastikan tidak akan menyoblos seluruh jenis surat suara pada Pemilu 2019. Namun, para mahasiswa menyatakan tidak mempersoalkannya karena yang terpenting bagi mereka ialah dapat menyalurkan hak suara.

"Meski cuma milih pasangan capres pun tak apalah, yang penting memberikan hak suara," kata Denny Pratama. Adapun surat suara yang akan dicoblos pada Pemilu 2019 normalnya terdiri dari lima jenis, yakni untuk caleg DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR RI, DPD RI, dan pilpres.

Hal senada disampaikan KPU Banyumas, Jawa Tengah, bahwa pelayanan kepindahan pemilih dapat dilayani di KPU atau panitia pemungutan suara (PPS) daerah asal atau di daerah tempat pemilihan yang diinginkan.

Komisioner KPU Banyumas Khasis Munandar mengatakan bahwa pemilih yang akan pindah lokasi memilihnya cukup mengurus di KPU atau PPS asal maupun tujuan. "Mereka nanti terdaftar di daftar pemilih tambahan. Dalam prosesnya, calon pemilih cukup datang ke KPU atau PPS dengan membawa fotokopi KTP-E dan KK."

Tawaran kampus

Dari Malang, Jawa Timur, pimpinan Universitas Brawijaya membuka diri dan bersedia memfasilitasi KPU, untuk membuka layanan pindah memilih di kampus bagi mahasiswanya. Alasannya untuk mendekatkan layanan sekaligus mencegah banyaknya potensi golput di kalangan mahasiswa.

Namun, KPU Kota Malang sejauh ini belum memutuskan boleh tidaknya layanan pindah lokasi memilih pada Pemilu 2019 di tempat lain, selain Kantor KPU dan kelurahan. "Membuka pelayanan pindah lokasi memilih di kampus itu bagus," tegas Rektor UB Nuhfil Hanani, kepada Media Indonesia, kemarin.

Nuhfil mengungkapkan total mahasiswa UB sekitar 60 ribu orang. Sebanyak 50% mahasiswa dari luar daerah, dan 50% lainnya dari Jatim, sedangkan saat pencoblosan pemilu pada 17 April, waktunya berbarengan dengan masa aktif kuliah dan ujian akhir semester. (LD/PO/BN/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya