Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Lahan Kritis Berkurang, IKLH Kalsel Naik

(DY/MR/N-3)
02/1/2019 22:45
Lahan Kritis Berkurang, IKLH Kalsel Naik
(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

INDEKS Kualitas Lingkung­an Hidup (IKLH) Kalimantan Selatan (Kalsel) meningkat tajam dari urutan 26 menjadi 19 dari 34 provinsi di Indonesia. Keberhasilan program Revolusi Hijau mengurangi luasan lahan kritis di sana dan ikut membantu pencapaian peningkatan IKLH Kalsel.

Hal ini disampaikan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, saat pelantikan Kepala Resor Pengolahan Hutan dan pengukuhan Tenaga Kontrak Pengamanan Hutan, Dinas Kehutanan Kalsel, Rabu (2/1).

“Program Revolusi Hijau yang kita galakkan sejak tiga tahun terakhir telah membuahkan hasil menggembirakan. Untuk itu harus dipertahankan dan ditingkatkan,” ungkapnya.

Program Revolusi Hijau berupa kegiatan penanaman pohon besar-besaran guna mengurangi lahan kritis, pemulihan daerah aliran sungai serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Program ini juga mendapat penghargaan dari Kementerian LHK untuk kategori Kepala Daerah Peduli Lingkungan. Kalsel juga dinilai berhasil memerangi pene­bangan liar dan menangani karhutla.

“Komitmen kita dalam menjaga hutan lestari melalui Revolusi Hijau ini harus dipertahankan. IKLH kita harus semakin meningkat dan tujuan akhirnya adalah kesejahtera­an bagi masyarakat sekitar hutan,” tuturnya.

Sahbirin juga mengingatkan program Revolusi Hijau tidak bisa dibilang berhasil jika pembalakan liar dan karhutla masih terjadi.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq, menambahkan, indikator penilaian IKLH meliputi areal tutupan lahan, pencemaran udara dan air semakin berkurang. “Nilai IKLH Kalsel naik dari 57,51 menjadi 60 dan posisinya meningkat dari peringkat 26 menjadi 19 dari 34 provinsi di Indonesia,” ungkapnya.

Dikatakannya dalam kurun waktu tiga tahun Kalsel berhasil mengurangi luas lahan kritis dari 640.078 hektare menjadi tersisa 511 ribu hektare. “Setiap tahun kita menargetkan penanaman minimal 35 ribu hektare,” ujarnya.

Terpisah, Komunitas Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (Kopala) Kabupaten Pidie bekerja sama dengan penangkar bibit kayu, Flora Nursery, menyambut Tahun Baru 2019 dengan cara menanam 3.000 pohon. Aksi penghijauan ini digelar di kompleks Pesantren Miftahul Huda Al-Aziziyah Panglima Polem, Desa Cot, Kemukiman Paloh, Kecamatan Padang Tiji. (DY/MR/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya