Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KOMITE Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (Kopala) Kabupaten Pidie bekerja sama dengan penangkar bibit kayu, Flora Nursery, menyambut tahun baru 2019 dengan cara menanam 3.000 pohon.
Aksi penghijauan ini digelar pada Selasa (1/1) di komplek Pesantren Miftahul Huda Al-Aziziyah Panglima Polem, Desa Cot, Kemukiman Paloh, Kecamatan Padang Tiji.
Komplek Pesantren Miftahul Huda Al-Aziziyah adalah berasal dari lahan peninggalan atau milik Pahlawan Nasional Teuku Panglima Polem. Sekitar tiga tahun terakhir lahan bekas lokasi perjuangan di zaman kolonial Belanda inni di wakafkan oleh para cucu dari Panglima Polem untuk menjadi lokasi dayah pendidikan Islam Miftahul Huda Al-Aziziyah Panglima Polem.
Aksi sosial peduli lingkungan penanaman pohon tersebut dilakukan untuk memotivasi penghijauan kepada masyarakat luas di tahun baru 2019. Harapannya kedepan tidak ada lagi lahan tandus yang tidak ada pepohonan di kabupaten Pidie.
Pimpinan Flora Nursery, Muhammad Awi bin Harun, Selasa (1/1), kepada Media Indonesia mengatakan, penyambutan tahun baru semacam ini lebih bermakna untuk lingkungan hidup. Dilakukan itu sebagai pertanda bahwa persoalan lingkungan hidup dan penghijauan termasuk hal utama yang harus diperhatikan.
Saat banyak orang rajin menebang, harus hadir pencita lingkungan yang suka menanam.
"Setiap makluk mengantung kehidupan dari berbagai pohon yang ada. Semut saja berdoa kepada penanam pohon saan ia selamat dari banjir karena berlindung diatas pohon yang rimbun" tutur Rauna Mahfud, aktivis lingkungan hidup dari Flora Nursery.
Baca juga: Bupati Nduga Dukung TNi dan Polisi Kejar KKB
Untuk mendukung penanaman ini pihaknya menyumbangkan sekitar 3.000 bibit pohon. Ada berbagai jenis bibit penghijauan dan tanaman buah yang mereka sediakan. Di antaranya adalah bibit pohon mangga, rambutan, matoa, pinang, kelapa dan pinang.
"Pohon-pohon ini ditanami di lahan seluas 4,5 hektare dalam komplek Pesantren Miftahul Huda Al-Aziziyah Panglima Polem. Insya Allah boleh untuk penghijauan dan menghasilkan buah," kata Muhammad Awi bin Harun.
Pengasuh pesantren Miftahul Huda Al-Aziziyah Panglima Polem, Teungku Adri Jailani, mengatakan enam pohon merupakan ajaran Islam yang diwarisi Rasulullah Muhammad SAW. Setiap pohon yang ditanami berguna hingga anak cucu di masa depan, sebagai manusia sekarang memanfaatkan pehohonan peninggalan pendahulunya.
Dikatakannya, bantuan semacam ini sangat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan dayah setempat. Apalagi sebelumnya lokasi pesantren yang memiliki sekitar 150 santri itu krisis pepohonan besar.
"Sebelum ada bantuan bibit pohon ini, sedikit sekali penghijauan di sini, sehingga mirip lapangan luas. Sekitar 4 bulan lalu para dewan guru ngaji di sini sudah mulai menanam 3.200 pohon pisang barangan. Hasilnya nanti bisa untuk pendapatan pengajar atau dewan guru," tutur Tengku Adri Jailani. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved