Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
SELAIN intensitas curah hujan yang cukup tinggi, banyaknya sampah dan bangkai kapal nelayan yang hancur diterjang tsunami, menjadi penyebab utama ketinggian banjir di beberapa desa di Kecamatan Labuan Pandeglang, Banten.
"Daerah ini memang rawan banjir, jadi faktor-faktor itu menjadi penyebab cepatnya meluas air ke daratan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang Asep Rahmat, Selasa (1/1), di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang.
Di sisi lain Asep juga tak membantah terdapat pendangkalan di sungai, sehingga dibutuhkan normalisasi secepatnya.
"Di sungai dan muara juga dangkal, saya lihat juga di sini pada akhirnya dengan jenis meander (berkelok-kelok), nah itu sulitnya," lanjut Asep.
Banjir yang terjadi pada Senin (31/12/2018) malam itu menerjang Desa Teluk, Desa Labuan, Desa Kalanganyar, dan Desa Cipundang, dengan total 15 kampung yang terendam banjir kawasan tersebut.
Banjir terparah menerjang sejumlah desa di Kecamatan Labuan. Pasalnya, ketinggian banjir mencapai 2 meter-4 meter di beberapa titik tertentu.
"Berdasarkan laporan, banjir ada setinggi lebih dari dua meter," sebutnya.
Meskipun demikian, Asep menyebutkan, banjir yang melanda 15 kampung pada 6 desa di Kecamatan Labuan telah berangsur-angsur surut.
"Sudah surut ya, karena banjir itu diakibatkan intensitas curah hujan," paparnya.
Asep tidak memungkiri kawasan itu sering dilanda banjir. Bahkan, katanya sebagian warga sigap untuk mengungsi di rumah-rumah saudaranya.
"Rata-rata mereka mengungsi di rumah saudara. Ada juga di masjid," terangnya.
Ketinggian banjir yang mencapai langit-langit rumah warga itu, diakui Asep sebagai banjir terparah selama 2018.
"Banyak kendala, sehingga banjir itu parah, karena banyaknya perahu-perahu bekas di sungai, dan sampah-sampah akibat tsunami kemarin, itu penyebab banjir parah kali ini," tandasnya. (O-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved