Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Cuaca Buruk Ancam Perairan Indonesia

Liliek dharmawan
02/1/2019 03:00
Cuaca Buruk Ancam Perairan Indonesia
(Thinkstock)

STASIUN Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Jawa Tengah, kembali mengeluarkan peringatan cuaca buruk yang terjadi di perairan Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Tengah hingga Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketinggian gelombang diperkirakan maksimal mencapai 4 meter dengan kecepatan angin hingga 30 knot.

Pengamat cuaca BMKG Cilacap, Deas Achmad Rivai, mengatakan cuaca buruk diperkirakan masih melanda perairan selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, sampai DIY.

“Kami mengingatkan khususnya kepada pengunjung pantai untuk berhati-hati. Selain itu, bagi nelayan yang masih tetap melaut harus ekstra waspada sebab selain gelombang tinggi, angin juga kencang,” ujarnya, Selasa (1/1)

Gelombang laut tinggi menyebabkan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalianget menangguhkan sementara aktivitas pelayaran jarak jauh antarpulau di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Berdasarkan prakiraan BMKG, ke-tinggian gelombang di sejumlah perairan Madura mencapai 3 meter atau lebih. Kondisi itu diperkirakan berlangsung hingga akhir pekan ini.

Kepala KSOP Kalianget, Supriyanto, mengatakan penangguhan sementara pelayaran dilakukan hanya untuk rute dengan jarak yang jauh. Seperti pelayaran dari Pelabuhan Kalianget dengan tujuan Kangean, Sapeken, dan Masalembu. “Untuk rute jarak dekat menyesuaikan dengan kondisi.”

Sementara itu, angin kencang yang memicu gelombang laut 4-6 meter diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah. Prakirawan BMKG Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Ahmad Faa Izyn mengatakan di Laut Natuna Utara dan Laut China Selatan berpotensi terjadi gelombang laut tinggi dan membahayakan.

Cuaca buruk juga melanda kawasan objek wisata alam di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Beberapa objek wisata alam yang dikelola Perum Perhutani ditutup sementara bagi ­pengunjung sampai batas waktu belum ditentukan.

General Manager Wisata Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat-Banten, Wismo Tri Kancono, mengaku pertimbangan menutup sementara objek wisata itu demi keselamatan ­pengunjung.

“Pertimbangan keselamatan karena kondisi cuaca di lokasi wisata kurang memungkinkan,” kata Wismo di gerbang masuk Orchid Forest.

Dari informasi yang diperoleh, penutupan objek wisata Perhutani  dilakukan sejak Minggu (30/12) saat beberapa pohon pinus patah dan tumbang karena tiupan angin kencang. Lokasi wisata yang ditutup sementara yang berada di kawasan Cikole  antara  lain PAL 16, Zona 235, juga wahana di Grafika dan Orchid Forest.

Banjir dan tanah longsor
Pada bagian lain, bencana banjir masih melanda sejumlah daerah. Dari Nusa Tenggara Timur, tiga warga tewas setelah terseret banjir di Desa Sini kesi, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, pada Minggu (30/12). Tiga warga yang tewas masih satu keluarga, yakni Yuliana Nubatonis, 28, bersama dua anaknya, Maria Nubatonis, 12, dan Maria Lufi, 13.

Dari Jawa Timur, pemerintah provinsi setempat telah ­mengeluarkan peringatan kepada warga yang berada di sekitar sungai rawan banjir untuk waspada.

Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Jawa Timur mencatat ada enam sungai yang perlu diwaspadai,  yaitu Kali Welang Pasuruan, Kali Sadar Mojokerto, Bogel Blitar, Rejoso, dan Bengawan Solo di Bojonegoro, Lamongan, hingga Gresik.  (UL/FL/PO/DG/MG/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya