Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Basuh Kaki dan Puisi di Hari Ibu

Djoko Sardjono/N-1
24/12/2018 00:20
Basuh Kaki dan Puisi di Hari Ibu
(MI/Djoko Sardjono)

SUASANA haru menyelimuti ribuan orang yang hadir pada acara basuh kaki ibu di Alun-alun Klaten, Jawa Tengah, Minggu (23/12). Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Klaten menggelar acara itu dan mengundang mereka dalam rangkaian peringatan Hari Ibu 2018.

Acara basuh kaki ibu di Alun-alun Klaten diikuti 2.000 orang dari keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Klaten. Bupati Sri Mulyani dan para istri pejabat Pemkab Klaten pun mengikuti acara basuh kaki ibu yang dilakukan secara massal tersebut.

Basuh kaki ibu diawali Anggoro, yang membasuh kaki ibunya, Bupati Sri Mulyani, dengan diiringi bacaan puisi sendu tentang ibu. Anak-anak PKH pun langsung berjongkok membasuh kaki ibunya yang duduk di kursi. Saat itu ibu-ibu tampak tak kuasa menahan tangis.

Seperti diungkapkan Ani Haryati, warga Klaten Utara, bahwa acara basuh kaki ibu sungguh bermanfaat bagi anak-anak dan keluarga. “Ini kegiatan positif yang mengajarkan kepada anak-anak untuk berbakti dan menghormati kepada ibu yang melahirkan,” ujarnya.

Zahra Ayu, pelajar SMP Negeri 1 Klaten, putri Ani Haryati, pun mengamini apa yang dikemukakan ibunya. Bersikap santun, berbakti, dan menghormati ibu itu wajib hukumnya bagi anak. Kepala Dinsos P3AKB Klaten, Muh Nasir, melaporkan kegiatan basuh kaki ibu tersebut merupakan rangkaian Peringatan ke-90 Hari Ibu. “Kegiatan ini diikuti ibu-ibu sebanyak 1.000 orang dan 1.000 anak. Mereka ialah keluarga kurang mampu penerima manfaat PKH,” katanya.

Bupati Sri Mulyani mengapresiasi kegiatan basuh kaki itu. Kegiatan yang dinilai kreatif ini sangat bermanfaat bagi keluarga. “Betapa tidak. Kegiatan basuh kaki ibu mengajarkan kepada anak untuk besikap santun, serta berbakti dan hormat kepada orangtua,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Klaten menyerahkan penghargaan kepada warga yang telah rela mundur dari penerima bantuan PKH karena sudah mampu secara ekonomi.

Di Lapangan Pendopo Ronggosukowati Pemkab Pamekasan Jawa Timur, sejumlah organisasi perempuan terlihat antusias mengikuti berbagai kegiatan dan upacara Peringatan ke-90 Hari Ibu.

“Peringatan Hari Ibu ini diharapkan bisa meningkatkan potensi dan peran aktif kaum perempuan dalam berbagai sektor,” kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.

Ketahanan keluarga dan pentingnya peran ibu menjadi tema pokok pada Peringatan ke-90 Hari Ibu tahun ini dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya, karena ibu merupakan dasar atau fondasi pembentukan karakter bagi anak.

 “Karena itu, saya meyakini bahwa melalui ibu yang hebat ini akan terwujud generasi masa depan yang hebat,” kata istri Bupati Pamekasan, Naila Baddrut Tamam. Naila menekankan betapa penting peran seorang ibu sebagai sekolah pertama (al-madrasatul ula) dalam ikut menentukan arah dan pola pikir serta pembinaan generasi muda, melalui pendidikan di lingkungan keluarga. (Djoko Sardjono/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya