Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
RIBUAN bangunan yang berada di sekitar sempadan Sungai Citarum dibongkar oleh Satuan Tugas Citarum. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari normalisasi sungai yang konon menjadi terkotor di dunia ini.
Hal ini diungkapkan Kepala BBWS Citarum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bob Arthur Lombogia usai menghadiri kunjungan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil), di Cicukang, Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (5/12).
Bob mengatakan, daerah sempadan sungai merupakan area steril sehingga harus terbebas dari apapun.
"Daerah sempadan itu sepanjang 50 meter dari tebing sungai yang tak bertanggul. Kalau yang ada tanggulnya, lima meter," kata Bob.
Namun, lanjut dia, faktanya di sepanjang DAS Citarum banyak sempadan yang dijadikan lokasi pembangunan rumah warga.
"Faktanya banyak. Bahkan kalau kita lihat, di gang-gang. Seperti di Kota Bandung," imbuhnya.
Selain untuk menjaga aliran sungai, dia menegaskan daerah sempadan merupakan lahan milik negara sehingga tidak dibenarkan dibangun oleh siapa pun.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Anggaran Penataan Citarum Dari Pusat Kurang Besar
Dirinya bersyukur karena Satuan Tugas Citarum sudah berhasil membongkar bangunan liar di sempadan Sungai Citarum khususnya di sektor 4, 6, 7, dan 8.
"Sekarang sudah dibongkar, jumlahnya hampir 6.300," ungkapnya.
pada 2019 mendatang pihaknya akan mengkaji pembangunan lima kolam retensi di sepanjang DAS Citarum. Ini dilakukan sebagai antisipasi jika badan sungai tidak bisa dilebarkan.
"Akan kami kaji airnya mengalir ke mana, berapa debit yang bisa ditampung. Apakah porositasnya tinggi. Kami mengkaji dari sisi geologi, topografi, dan hidrologi," tuturnya.
Bob memprediksi biaya lima kolam retensi pada 2019 mencapai Rp200 miliar. Nantinya pembangunan baru itu akan melengkapi dua kolam retensi di Gedebage dan Cieunteung yang saat ini pengerjaannya sudah lebih dari 90%.
Selain itu, pihaknya akan menata oxbow Cicukang, Kabupaten Bandung. Saat ini sedang masuk tahapan pengadaan tanah, dan program kolam retensi masuk di dalamnya.
Selain Cicukang, pihaknya pun merekomendasikan penataan oxbow di Bojongsoang yang juga berada di Kabupaten Bandung.
"Oxbow Bojongsoang itu dari pemda, nanti kita yang rekomendasi dan teknisnya. Kalau oxbow tidak kita tangani, akan seperti ini (oxbow Cicukang). Agar jadi bersih, bagus, agar warga tak jadikan TPA (tempat pembuangan akhir sampah)," pungkasnya.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved