Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) mulai membangun terminal penumpang tipe A di lahan seluas 2,3 hektare (ha) di Kelurahan Lasiana, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/11).
Seremoni kegiatan itu dimulai dengan Peluncuran Pengoperasian Area Traffic Control System (ATCS) atau sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi informasi pertama di Kota Kupang.
Peletakan batu pertama pembangunan terminal dilakukan Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Cucu Mulyana bersama Ketua Komisi V DPR Fary Francis, Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore, dan muspida Kota Kupang.
Pembangunan terminal dimulai setelah tertunda selama delapan tahun akibat persoalan pembebasan lahan. Lokasi terminal terletak tak jauh dari perbatasan Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Terminal ini akan menjadi satu-satunya terminal tipe A di Nusa Tenggara Timur yang akan melayani penumpang dari dan tujuan kabupaten di perbatasan RI-Timor Leste, bahkan bisa melayani penumpang antarnegara.
"Pembangunan terminal ini melalui perjuangan panjang, direncanakan sejak TA 2009/2010 tetapi baru dilakukan groundbreaking saat ini," kata Fary Francis saat menyampaikan sambutan pada acara peletakan batu pertama.
Baca Juga:
Pemerintah bakal Bangun Empat Terminal Bus Tipe A di NTT
Fary minta pengelola terminal konsisten memberikan perhatian terhadap persyaratan teknis dan kelaikan kendaraan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang. Salah satu yang diminta Fary ialah setiap kendaraan keluar terminal harus melewati kelaikan kendaraan (ramp check).
"Ini untuk menjaga safety dan kenyamanan penumpang," ujarnya.
Pembangunan terminal dijadwalkan bertahap dan baru rampung pada 2020, karena keterbatasan anggaran di Kementerian Perhubungan. Namun, menurut Fary, saat ini tengah dilakukan optimalisasi dan diharapkan dana hasil optimalisasi disalurkan ke proyek pembangunan terminal. Sehingga, pembangunan terminal diharapkan bisa rampung lebih cepat yakni pada 2019.
Sementara itu, Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Cucu Mulyana mengatakan seusai dibangun seluruh bus antarkota tidak lagi menurunkan penumpang di tempat lain seperti saat ini.
"Seluruh bis menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal untuk meningkatkan keselamatan berlalu lintas," pungkasnya.
Adapun peralatan ACTS merupakan awal dari proses modernisasi angkutan jalan karena memantau langsung kondisi arus lalu lintas setiap hari di setiap persimpangan. ACTS dilengkapi berapa sistem utama antara lain CCTV, local controller (pengontrol persimpangan).
Saat ini peralatan ACTS sudah terpasang di lima persimpangan di Kota Kupang, dan akan ditambah menjadi sembilan persimpangan sampai 2019.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved