Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Siaga Karhutla Sumsel Dicabut

Dwi Apriani
02/11/2018 00:15
 Siaga Karhutla Sumsel Dicabut
(MI/Dwi Apriani)

STATUS siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatra Selatan resmi diakhiri. Penutupan Posko Satuan Tugas Karhutla Provinsi Sumsel sekaligus Ramah Tamah dengan Unsur Posko Satgas Kehutla digelar di Hotel Santika Premier, Kamis (1/11).

Ketua Dansatgas Danrem Garuda Dempo Kol Inf Iman Budiman mengatakan secara reguler kekuat-an Satgas Karhutla di lapangan ada 7.000 orang, bahkan pernah 8.000 orang khusus Asian Games. “Gubernur Sumsel mengeluarkan SK untuk siaga darurat pada 1 Februari 2018. Pada 24 Maret 2018 kita mendukung tugas pokok Pemda Sumsel, kami bekerja sejak 24 Maret sampai 31 Oktober 2018. Kami bekerja sesuai pakem yang ada tentang Karhutla, ditambahkan sedikit dengan taktik militer,” ujarnya.

Ia menjelaskan, selama 8 bulan bertugas pada 1 Juni sampai 15 Oktober itu menemui keadaan yang luar biasa, kemarau. Pada 2018 kemarau panjang, karena hampir semua daerah rawan terjadi karhutla.

“Orang mengatakan satgas ini berhasil mencegah karhutla. Tapi karhutla masih terjadi, namun persoalan masih tertinggal di sana. Permasahan ini belum selesai. Masalahnya bermacam- macam, khususnya Ogan Ilir dan OKI. Dari 1,4 juta hektare lahan gambut, hampir 900 ribu hektare mudah terbakar ada di Ogan Ilir dan OKI, asap dari karhutla itu mengarah ke Palembang. Bahkan pada 2015 ada dua bayi meninggal. Tahun ini alhamdulilah tidak ada korban,” katanya.

Ia menerangkan, mulai 31 Oktober anggotanya masuk ke tugas induk TNI. “Kami informasikan kepada Gubernur, kondisi darurat ini terjadi sejak 2015, tugas menjaga dan mencegah hutan di sebuah provinsi. Berdasarkan amanat UU dan Perda sudah lengkap, aturannya, dan perangkatnya juga lengkap.” Paling tidak di tingkat desa sudah ada pencegahan Karhutla. Mulai kemarin, tugas penanganan karhutla beralih di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota serta desa.

Lebih preventif
Gubernur Sumsel Herman Deru pada kesempatan itu mengaku bangga dengan Satgas Karhutla. “Saya mengerti pekerjaan ini butuh biaya besar, konsentrasi besar, butuh pembinaan. Saya berterima kasih dari hati yang dalam. Saya akan berupaya mengajak kita semua, berikut masyarakat Sumsel, untuk mencegah karhutla,” tegasnya.

Herman mengatakan tahun depan harus lebih preventif dalam mencegah karhutla. Pasalnya, sebanyak 99% masalah karhutla ini berasal dari kesengajaan, misalnya pembukaan lahan, bisa juga untuk kepentingan lainnya.

Untuk itu dia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan dengan tidak membakar. “Kita selalu jadi bulan-bulanan, ketika transportasi penerbangan terganggu, kesehatan terganggu, Sumsel dianggap ekspor asap terbanyak,” ucapnya.

Herman menambahkan Sumsel bisa lebih baik dengan cara mencegah karhutla lebih banyak. Diungkapkan kegiatan pema-daman karhutla selama 8 bulan ini menelan dana hampir Rp1 triliun. Dia pun mengakui butuh sinergitas Kapolda dan Kejati dalam menindak pelaku pembakar lahan. “Jika karhutla ini bencana berulang disebabkan manusia, hal ini menjadi PR bersama. Kita harus berpikir sejak sekarang untuk mencegahnya,” tandasnya.(N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya