Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Jemput Bola untuk DPT Pemilih Pemula

Kristiadi
01/11/2018 03:30
Jemput Bola untuk DPT Pemilih Pemula
(ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

DINAS Kependuduk­an dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tasikmalaya berupaya menyelesaikan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (KTP-E), khususnya bagi pemilih pemula. Perekaman itu telah dilakukan petugas dengan melakukan jemput bola melibatkan petugas dengan sasaran sekolah dari mulai terdekat hingga terjauh.

“Untuk sekarang yang harus dilakukan percetakan sudah mencapai 11.626, akan tetapi hasil penilaian kinerja dari ke­mendagri di tahun 2018 wajib KTP mencapai 1.274.802 jiwa. Adapun, perekaman terutama pemilih pemula yang bertambah hingga mencapai 7.500 jiwa,” kata Ke­pa­la Disdukca­pil Kabupaten Tasikmalaya, Naz­mudin Azis, kemarin.

Nazmudin mengungkapkan, pada 2018 perekaman KTP su­­dah mencapai 1.280.282 jiwa. “Untuk sekarang ini pere­kam­an warga yang belum me­la­kukannya di bulan Agustus 2018 jumlahnya mencapai 1.321.941 jiwa, tetapi selama ini yang belum melakukan pe­rekaman bertambah 7.500 jiwa. Mereka paling banyak pemilih pemula,” ujarnya.

Untuk Kota Tasikmalaya, Disdukcapil setempat menyebutkan masih banyak pelajar dan warga yang bekerja di luar kota belum merekam KTP. Jumlahnya mencapai 4.450 orang.

“Saya pastikan jika mereka mau, ada kemauan membuatnya, dipastikan di tahun 2018 bisa selesai semuanya,” tandas Kepala Disdukcapil Kota Tasikmalaya, Imih Misbahul Munir.

Sementara itu, ada 590 napi penghuni LP Kelas IIB Pasuruan, Jatim telah dilakukan pendataan kependudukan oleh Disdukcapil atas permintaan KPU Kota Pasuruan, ke­ma­rin. Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan KTP-E agar hak pilihnya bisa digunakan untuk Pemilu 2019.

Proses perekaman data ke­­pendudukan bagi binaan lapas ini berlangsung sekitar 2 minggu lebih dan dilangsungkan di ruangan yang disediakan pihak LP Pasuruan. Perekaman data dilakukan dengan pengecekan biome­trik dengan menggunakan iris mata.
“Pengecekan biometrik meng­gunakan iris mata sudah dilakukan pada 590 warga binaan LP Pasuruan. Dari se­banyak 590 warga binaan tersebut, ternyata ada 165 orang yang tidak memiliki data kependudukan di daerah asalnya. Be­­nar-benar data baru dan be­lum pernah mengikuti pere­kaman data KTP-E sama sekali,” kata Devisi Perenca­naan dan Data KPU Kota Pasu­ruan, Sofyan Sauri.

Menurut Sofyan, pada awal perekaman data kependuduk­an di sana, terdapat 628 napi. Namun, hingga tuntas penyelesaian perekaman data, ternyata tinggal 590 napi saja.

“Perubahan data karena dua hal, mereka sudah waktu­nya bebas dan perpindahan lokasi penahanan ke daerah lain,” imbuh Sofyan.

Dihapus dari DPT
KPU Provinsi Bangka Beli­tung (Babel) memastikan, se­luruh korban Lion air JT-610 asal Babel dihapus dari daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019.

Ketua KPU Provinsi Babel Davitri mengatakan jumlah DPT Pemilu 2019 di Babel se­­­banyak 913.934 pemilih.  Saat ini masih dalam proses penyempurnaan menuju DPT Hasil perbaikan ke-2.

“Jika banyak korban yang meninggal, akan kita ha­­pus dari DPT pada DPT Ha­­sil Perbaikan ke-2 nanti, me­­mang akan berkurang, tapi jumlahnya kemungkinan tidak begitu signifikan,” kata Davitri.

Di Purbalingga, Jateng, pos­ko pengaduan daftar pemilih tetap hasil perbaikan (DPTHP) Bawaslu setempat sepi lapor­an. Posko ini didirikan untuk mewadahi masukan dan kemungkinan adanya protes dari warga terkait dengan DPT.

“Kalau ada, nantinya da­pat diakomodasi di DPTHP. Tetapi, sampai akhir Oktober, tidak ada pengaduan ke pos­ko,” kata Ketua Bawaslu Purbalingga Imam Nurhakim, kemarin. (AB/LD/RF/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya