Berharap Padi Tumbuh di Lahan Gambut

PRIA paruh baya itu tampak duduk santai beralas tanah di bibir pematang miliknya. Cucuran peluh tubuhnya di siang yang terik itu tak dihirau-kannya. Tangannya yang legam, mengelap keringat dengan ujung kausnya. “Mudah-mudahan padi yang kita tanam dengan bapak-bapak ini mau tumbuh,” ujar Kamdi, 64, berharap.

Pak Kamdi, demikian pria asal Blitar Jawa Timur disapa, pantas bungah sebab sejak 1979 saat pertama kali datang ke Kalteng jadi transmigrasi di Desa Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, baru kali ini ada uji coba tanam padi secara organik dan anorganik di lahan gambut. Karena pada zamannya, menanam padi di lahan gambut ialah suatu hal yang mustahil mengingat tingkat keasaman yang sangat tinggi.

“Kami bersama dengan teman-teman sesama petani mencoba menanam padi di sini dengan bimbingan ahli yang didatangkan Bank Indonesia Kalteng,” ujarnya.

Kakek tiga cucu ini mengaku bila kelak lahan gambut bisa dilakukan penanaman padi, tentu sangat menggembirakannya. Selama ini mengolah tanah gambut bukan hal mudah karena tingginya kadar asam.

Selama ini lahan yang dimilikinya seluas 4 hektare (ha). Sebanyak 2 ha ditanami pohon sengon, sedangkan sisanya ada yang ditanami hortikultura dan padi.

Kepala Perwakilan BI Kalteng, Wuryanto, menjelaskan uji coba tanam padi di lahan gambut ini seluas 5 ha dengan rincian penanganan secara organik 1 ha dan anorganik 4 ha pada l9 Oktober lalu. Uji cobanya dikenal dengan sistem pertanian berwawasan lingkungan. Dengan menggunakan microbacter Alfaafa 11 (MA-11).

“Sebelumnya kita juga melakukan pelatihan dengan mendatangkan ahlinya, yaitu Nugroho Wisiasmadi,” ujarnya.

Dijelaskan Wuryanto, selama ini lahan gambut dinilai kurang produktif dan hanya menjadi lahan tidur. Namun, di sisi lain, keberadaannya bisa menjadi peluang untuk dimanfaatkan. Salah satunya untuk meningkatkan kapasitas produksi padi di Kalteng.

Karena itu, uji coba penanaman organik dan anorganik yang dilakukan ini ialah untuk mengetahui biaya dan manfaat (cost to benefit). “Jadi, dengan dilakukan penanaman dua jenis padi di lahan gambut ini, dapat diketahui solusi terbaik yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi padi Kalteng,” jelas Wuryanto. (Surya Sriyanti/N-3)