Paguyuban TB2 Minta Terdakwa Penipuan Apartemen Sipoa Dibebaskan

PAGUYUBAN Tim Baik-Baik (TB2) meminta majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya, membebaskan terdakwa kasus penipuan Klemens Sukarno Candra dan Budi Santoso.Mereka menuntut pembebasan kedua terdakwa yang merupakan petinggi Sipoa Group itu lantaran menilai kasus ini bukan merupakan tindak pidana, melainkan perkara perdata.

 Paguyuban TB2 merupakan wadah tempat berhimpunnya 200 konsumen, yang menjadi korban dugaan penipuan proyek Sipoa Group Surabaya. Hal itu disampaikan koordinator Paguyuban TB2, Handoko Lamijadi, saat mengawal sidang Klemens Sukarno Candra dan Budi Santoso di PN Surabaya, Kamis (11/10).

 Menurutnya, hubungan hukum antara PT Bumi Samudra Jedine (Sipoa Group) dengan konsumen adalah hubungan keperdataan. Ini didasari dengan surat pemesanan konsumen dengan PT Bumi Samudra Jedine sebagai pengembang Royal Afatar World.

"Memang telah terjadi keterlambatan penyerahan unit apartemen antara PT Bumi Samudra Jedine pada konsumen, namun itu adalah tindakan wanprestasi," katanya, Kamis.

Keterlambatan penyerahan unit, kata dia, tidak lantas membuat PT Bumi Samudera Jedine melakukan penipuan. Ini dikarenakan proyek apartemen Royal Afatar World sudah mempunyai ijin lokasi berdasarkan Putusan Bupati Sidoarjo Nomor 188/2/404.1.3.2/2014.

Kemudian, sebidang tanah dengan status  HGB No. 71/Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoardjo, dengan Luas 59.924 m2, yang di atasnya akan dibangun Apartemen Royal Afatar.

"Namun demikian, kami sepenuhnya menghormati proses hukum perkara pidana Sipoa yang sedang berjalan," terangnya.

Dia menandaskan, PT Bumi Samudra Jedine telah memberi jaminan pada 200 orang konsumen yang tergabung dalam TB2, berupa aset tujuh bidang tanah senilai Rp40 miliar. Nilai itu, berdasarkan hasil taksiran lembaga appraisal independen yang ditugasi oleh kelompok TB2 sendiri.

Untuk menjaga obyektifitas, Sipoa Group menyerahkan sepenuhnya pada TB2 untuk memilih sendiri perusahaan appraisal yang  dipercayai. Tujuh aset tanah itu sertifikatnya telah di cek di Kantor Pertanahan dan dinyatakan tidak bermasalah.

"Maka dari itu, kami dari TB2 bersedia menjadi saksi a de charge (saksi yang meringankan) untuk terdakwa Budi Santoso, dan Klemen Sukarno Candra," katanya.

Sementara itu, sidang kasus Sipoa yang sedianya digelar hari ini ditunda. Pasalnya, terdakwa Budi Santoso, dan Klemen Sukarno Candra menjalani pemeriksan tahap II di Polda Jatim, atas dugaan kasus penipuan apartemen Sipoa dengan pelapor Dikky Setiawan. (OL-1)