Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

BNI Bangun Huntara di NTB

Tesa Oktiana Surbakti
23/10/2018 23:45
BNI Bangun Huntara di NTB
(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

DUKUNGAN pemulihan­ pascagempa di Nusa Tenggara Barat terus mengalir. PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk membangun 700 unit hunian sementara (huntara) dari total 1.500 juntara yang dibangun BUMN.

Pembangunan 1.500 unit huntara dimulai sepekan sejak gempa berkekuatan 6,7 skala Richter melanda NTB. Proses pembangunan huntara masih berjalan sampai saat ini.

Berdasarkan pemantauan Media Indonesia di salah satu lokasi huntara, kondisi bangunan­ huntara berukuran 4,8 meter x 4,8 meter jauh lebih layak jik dibandingkan dengan tenda darurat. Dindingnya terbuat dari tripleks dengan konstruksi baja ringan, atap berbahan seng, dan lantai berlapiskan semen.

“Setelah kegiatan tanggap darurat, kita harus membantu masa pemulihan mereka. Maka dari itu, kita buat huntara yang nyaman dan seragam. Kalau terus hidup di tenda kan rentan­ penyakit, apalagi mendekati musim hujan,” ujar Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI, Catur Budi Harto, saat ditemui di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, NTB, Selasa (22/10).

Lokasi huntara tersebar di 18 titik, mencakup enam desa di Kecamatan Sembalun, di antaranya Desa Sajang, Desa Sembalun Timbal Gading, Desa Sembalun, Desa Sembalun Lawang, Desa Sembalun Bambung, dan Desa Bilok Petung.  Korban gempa bisa tinggal di huntara sampai hunian layak tinggal  kembali dibangun.

Selain swadaya, pemerintah juga memberikan dana untuk pembangunan rumah korban gempa secara bertahap. Rumah kategori rusak berat memperoleh bantuan Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.

Untuk membantu memulihkan trauma bagi anak-anak korban gempa Lombok, Pemprov Bangka Belitung akan mengirimkan sejumlah guru.

“Kita akan kirim guru, tapi belum ditetapkan jumlahnya. Nanti PGRI yang mempersiapkannya,” ujar Gubernur Babel,  Erzaldi Rosman Djohan.

Riset dasar laut
Sementara itu, di Sulawesi Tengah, kapal riset Baruna Jaya I Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus melakukan operasi Survey Bakti Teknologi untuk mengetahui kondisi terakhir dasar laut, pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

“Juga dilakukan akuisisi data conductivity temperature depth, untuk mengetahui konduktivitas, temperatur, dan tekanan di dasar laut. Sesuai dengan lokasi yang sudah ditentukan,” terangnya dalam keterangan pers, Selasa (22/10).

Hasil survei diutarakan Hammam akan disampaikan kepada instansi terkait dengan untuk memberikan penguatan dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi. “Sekaligus mempersiapkan upaya perbaikan mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana,” ujarnya.
Kapal Baruna Jaya I BPPT dilengkapi peralatan canggih, yakni perangkat multibeam echosounder. Alat itu untuk menentukan profil permukaan dasar laut, kedalaman air dengan cakupan area dasar laut yang luas.

Pada bagian lain, sekitar 10 ribu warga terisolasi pascabanjir di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, dipastikan tidak kelaparan. Pasalnya, masih ada bantuan beras dari BPBD setempat sebanyak 28 ton, dan pangan lain yang bisa diakses di sekitar kampung. (DW/RF/BB/YH/RK/LD/N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya