Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
SEBAGAI lumbung padi nasional, Karawang merupakan daerah sentral pangan. Meski demikian, daerah itu tetap berusaha melakukan diversifikasi pangan. Bagaimana upaya Pemkab Karawang menyelamatkan sabuk pangan di daerahnya? Berikut wawancara wartawan Media Indonesia, Cikwan Suwandi dengan Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi Chaniago, pada Sabtu (20/10).
Berapa produksi beras di Karawang per tahun?
Setiap tahunnya produksi padi kita mencapai 1,3 juta ton gabah kering panen (GKP). Kita memproduksi beras sebanyak 800 ribu ton. Sementara itu, kebutuhan beras untuk 2,2 juta penduduk Karawang ini sebanyak 300 ribu ton beras. Sisanya 500 ribu ton beras untuk membantu kebutuhan beras nasional.
Apa ada program diversifikasi tanaman pangan di Karawang?
Diverisifikasi tentunya ada. Beberapa wilayah pertanian di Karawang tidak hanya menanam padi. Padi memang menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan nasional. Beberapa di antaranya yang kita galakkan ialah tanaman jagung. Saat ini kita sudah menanam 750 hektare tanaman jagung di seluruh wilayah Kecamatan Karawang. Rata-rata provitas jagung kita 1,5 ton per hektarenya. Kemudian juga kita menyediakan pertanian tanaman kedelai. Dengan luas 3.500 hektare untuk perkebunan kedelai, yang bisa menghasilkan kacang kedelai sebanyak 5.320 ton. Dinas Pertanian juga mengimbau petani untuk senantiasa melakukan tumpang sari, menanam umbi-umbian di sela perkebunan milik mereka. Ini terjadi di daerah perkebunan. Mereka bisa menikmati sendiri hasil umbi-umbian, seperti ubi jalar dan singkong. Serta ada juga tanaman hortikultura sayuran, seperti mentiumun, oyong, peria, dan jamur. Kemudian khusus Karawang bagian selatan, kita juga menanam kopi dan hasil peternakan, seperti unggas, domba, serta sapi. Bahkan, kita akan kembangkan desa ternak di Kecamatan Tegalwaru. Beberapa tanaman endemik juga kita kembangkan, yakni kawista dan jambu cincalo.
Apakah berhasil program diversifikasi pangan di Karawang?
Upaya diversifikasi pangan ini masih terus berlangsung. Sejak dahulu Karawang ini merupakan daerah sentral padi. Tentunya ketergantungan terhadap beras sangat besar. Dinas Pertanian, Dinas Pangan, atau Dinas Perikanan selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pangan-pangan lokal selain beras. Kita suguhkan tanaman pangan lokal kita kepada masyarakat. Misalnya, rebusan jagung, ubi-ubian, dan kacang-kacangan. Hal itu untuk menstimulan kembali jika pangan bukan hanya beras. Petani sejak dahulu sebelum ke sawah itu pasti makan rebusan ubi atau singkong. Budaya ini masih terjadi di Karawang. Setelah siang usai dari kebun atau sawah mereka, baru petani biasanya makan nasi. (N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved