Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Rektor UGM: Tidak Ada Ancaman DO terkait Seminar Kebangsaan

Agus Utantoro
15/10/2018 17:40
Rektor UGM: Tidak Ada Ancaman DO terkait Seminar Kebangsaan
(MI/ARDI )

REKTOR Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono memastikan tidak ada proses drop out (DO) kepada mahasiswa terkait rencana penyelenggaraan Seminar Kebangsaan Kepemimpinan Era Milenial yang semula bakal diadakan di Auditorium Fakultas Peternakan kampus setempat pada Jumat (12/10) lalu.

"Baik pengurus fakultas maupun pengurus universitas sama sekali tidak pernah pengancam DO, dan tidak pernah ada pernyataan bahwa mahasiswa yang menjadi panitia itu diancam untuk DO," kata Panut kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (15/10).

Dikatakan, pembatalan izin penggunaan ruang untuk seminar tersebut juga bukan karena adanya tekanan dari pihak-pihak tertentu, tetapi karena adanya ketidaksesuaian prosedur. Karena itu, ia meminta agar persoalan ini tidak kemudian dikaitkan dengan kontestasi politik.

"UGM sebagai kampus nasional senantiasa bertindak netral dalam menyikapi perhelatan politik di negeri ini," tegasnya.

Sedangkan Dekan Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus, menambahkan, Fakultas Peternakan UGM telah memiliki kebijakan terkait penggunaan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan fakultas, yaitu untuk kegiatan tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) yang melibatkan sivitas akademika Fakultas Peternakan.

Menurut dia, saat surat permohonan peminjaman auditorium diajukan pada Kamis lalu pihak fakultas yang mengira bahwa kegiatan tersebut diadakan oleh BEM karenanya secara lisan fakultas menyatakan memberikan izin.

Namun, setelah diketahui bahwa acara tersebut bukan diselenggarakan oleh BEM, pengurus fakultas membatalkan izin tersebut.

"Untuk pihak luar prosedurnya memang berbeda. Surat permohonan seharusnya diajukan sekurang-kurangnya tujuh hari sebelumnya, sementara untuk acara ini baru diajukan dua hari sebelumnya. Siapa pun pembicaranya, prosedurnya seperti itu," paparnya.

Terkait pencantuman logo BEM Fakultas Peternakan pada poster seminar, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan, Angger M Ghozwan Hanif menegaskan BEM bukan bertindak sebagai penyelenggara seminar tersebut.

BEM Fakultas Peternakan UGM, ujarnya, juga tidak pernah mengeluarkan publikasi dalam bentuk apa pun, termasuk poster yang telah beredar.

"Dalam poster yang tersebar ada kesalahan karena logo BEM diletakkan paling atas sehingga ada kesan ini adalah kegiatan BEM. Saya tegaskan ini bukan kegiatan BEM, kami hanya membantu panitia dalam mengurus permohonan izin," ucap Angger.

Ia menambahkan, dirinya telah meminta panitia untuk berkoordinasi kepada pihak dekanat terkait penyelenggaraan acara ini. Namun, ternyata pihak panitia tidak melakukan koordinasi lebih lanjut.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan, Djagal Wiseso Marseno, mengungkapkan bahwa peristiwa ini menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa untuk belajar bertanggung jawab atas apa yang sudah dikerjakan.

UGM menurutnya terbuka untuk menyediakan panggung bagi diskusi-diskusi yang melibatkan tim sukses masing-masing kandidat pemilihan presiden jika diselenggarakan dalam kerangka akademis dan dengan prosedur yang tepat.

"Silakan bagi pihak-pihak mana pun yang ingin melakukan diskusi. Tugas kampus adalah untuk menggali keilmuan termasuk ilmu politik," ujar Djagal. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik