Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

2.700 Sekolah Terdampak Gempa dan Tsunami Palu akan Dipindah

Lina Herlina
06/10/2018 10:15
2.700 Sekolah Terdampak Gempa dan Tsunami Palu akan Dipindah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mihadjir Effendi(ANTARA/Wahyu Putro A)

SEBANYAK 2.700 sekolah rusak, terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mihadjir Effendi saat berada di Makasaar, sebelum bertolak ke Palu, Sabtu (6/10).

Menurut Muhadjir, nantinya Kemendikbud juga akan menyurvei lokasi sekolah. 

"Jika ada sekolah yang tadinya berada pada garis sesar atau patahan, ke depannya lokasi sekolah itu akan dipindahkan," jelasnya.

Muhadjir juga mencontohkan, sekolah di Pidie, Aceh, yang dipindahkan karena berada di garis sesar. 

"Karena memang sekolah yang terdampak di Sulteng, kalau memang harus pindah nanti kita pindagkan," lanjutnya.

Sayangnya, saat ditanya mengenai total anggaran yang akan dikucurkan oleh Kemebdukbud, Muhadjir mengatakan, pihaknya tidak mengira akan terjadi gempa di Sulteng. Menurutnya, anggaran yang ada sudah dikucurkan untuk relokasi korban gempa di NTB. 

"Sekarang kita menyisir, jadi saya belum bisa pastikan jumlah yang bisa didapat dari anggaran Kemendikbud, karena ini kan anggarannya bersifat kontigensi. Kita tidak punya anggaran khusus yanh memang untuk menangani bencana," tutur Muhadjir.

Mengenai siswa korban gempa yang mengungsi ke daerah lain, Muhadjir menginstruksikan pada semua sekolah di Indonesia untuk menerima mereka.

Untuk kebutuhan dan sarana belajar mengajar, Muhajjir memerintahkan dinas pendidikan setempat mengucurkan bantuan. Jika dinas pendidikan setempat tidak bisa, barulah Kemendikbud yang akan turun tangan.

"Kalau nanti dinas setempat tidak bisa, kita bisa turunkan dari kemendikbud untuk beri bantuan. Bahkan termasuk untuk mereka yang telah memutuskan untuk pindah permanen, harus dilayani. Intinya semua anak harus belajar, tidak boleh tertunda karena bencana ini," paparnya.

Bahkan menurutnya tidak ada syarat khusus bagi siswa pengungsi untuk bisa diterima bersekolah di daerah lain.

Mereka hanya perlu melapor ke sekolah. Nanti sekolah yang akan melaporkannya pada dinas pendidikan setempat. Karena siswa itu sudah terdata dalam dapodik di sekolahnya masing-masing, sehingga otomatis akan muncul di dapodik kementerian.

"Tinggal beri catatan bahwa sementara posisinya di sekolah mana. Tidak harus di Makassar, di mana saja. bahkan sekolah swasta seperti Muhammadiyah sudah menyatakan akan menampung siswa dari daerah bencana," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya