Hidup Makmur di Wonoayu berkat Sapi

SAAT mengunjungi Desa Wonoayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tampak banyak bangunan rumah warga yang bagus dan modern. Di desa itu juga terdapat lapangan sepak bola berstandar nasional. Para pengunjung akan dibuat takjub seperti saya, saat memasuki Desa Wonoayu ini.

Untuk menuju ke desa tersebut dari Kota Malang sekitar dua jam. Namun, fasilitas yang ada di desa tersebut layaknya sebuah kota kecil. Desa tersebut berpenduduk 1.550 jiwa, dengan jumlah perempuan sebanyak 784 orang, dan laki-laki sebanyak 766 orang.

Desa tersebut maju dan berkembang berkat usaha peternakan sapi. Hampir 87% warganya mengandalkan hidup dari beternak sapi. Mereka menaikkan tarif ekonomi dari peternakan sapi.

Kepala Desa Wonoayu, Wima Nuhwana, menjelaskan 40% warganya lulusan SD. Namun, mereka mampu menata dan mengelola bisnis peternakan sapi potong dengan profesional.

Sebanyak 686 sapi betina yang dipelihara para peternak sapi. "Bila sapi-sapi betina ini sedang birahi, para pemiliknya senang karena akan menerima rezeki sebab dengan birahi ini harapannya akan mendapatkan pedet (anak sapi) bisa terwujud," kata Wima saat dijumpai Media Indonesia, kemarin.

Sapi-sapi sedang berahi ini dikawinkan dengan cara kawin suntik inseminasi buatan (IB), program milik Pemprov Jawa Timur dengan Pemkab Malang.

"Pokoknya begitu sapi-sapi itu berahi, kadang dalam waktu bersamaan, pemilik ancang-ancang untuk mengawinkan," kata Wima lagi.

Pada bulan-bulan tertentu para pemilik sapi menggelar kawin massal lewat kawin suntik. Apalagi, hajatan ini gratis karena ditanggung Pemprov Jatim.

Kawin massal ini dilakukan di lapangan. Seluruh sapi yang siap dikawinkan berkumpul di lapangan. Para petugas dari Dinas Peternakan Pemkab Malang didatangkan untuk mengecek kondisi sapi-sapi tersebut. "Bila diketahui berahi dengan indikasi jelas, maka petugas segera melakukan kawin suntik IB gratis," kata Kepala Dinas Peternakan Pemprov Jatim, Wemmy Niamawati.

Bupati Malang Rendra Kresna mengakui sejak IB intensif dilakukan di wilayahnya, keinginan Malang sebagai swasembada sapi terwujud. Dari 234.482 populasi ternak sapi potong di Kabupaten Malang pada 2017, sebanyak 86.229 sapi merupakan hasil program IB. Program ini menghasilkan 62.536 anak sapi setiap tahunnya.