PLTU Batang Tumbuhkan Ekonomi Daerah dan Warga

Akhmad Safuan
13/9/2018 10:20
PLTU Batang Tumbuhkan Ekonomi Daerah dan Warga
(MI/Akhmad Safuan)

PEMBANGUNAN proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang berkapasitas 2 x 1.000 megawatt tercapai 55,3% dan diharapkan selesai akhir 2019 mendatang. Proyek di Era Jokowi ini diproyeksikan memperkuat jaringan kebutuhan energi listrik Jawa-Bali sebesar 5,7% dan semakin menumbuhkan industri dalam negeri.

Perjalanan panjang PLTU Batang yang diharapkan akan menjadi salah satu penguat kedaulatan Indonesia bidang energi listrik ini cukup berat. Pada rencana awal, pengerjaan di 2012 harus tertunda selama empat tahun akibat masalah pembebasan lahan seluas 226 hektare yang tidak kunjung terselesaikan.

Baru di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan setelah empat tahun terkatung-katung proyek besar yang dikerjakan oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) dapat dimulai kembali. Terutama setelah lahan seluas 12,5 hektare yang merupakan lokasi inti untuk tapak PLTU Batang selesai dalam pembebasan.

"Sekarang ini warga di sekitar proyek tumbuh secara ekonomi, karena selain dapat membuka warung dan rumah makan utuk oara pekerja proyek yang mencapai ribuan, juga dapat membuka usaha kos-kosan," kata Supardi,56, warga Ujungnegoro, Batang.

Tidak hanya tumbuh secara ekonomi, ujar Rahardi, 49, warga Ponowareng, Batang, warga sekitar proyek yang sebelumnya hanya hidup sebagai petani, kini telah banyak berubah setelah dibantu investor PLTU Batang melalui berbagai kegiatan ekonomi, pendidikan dan kesehatan. 

"Jalan pinggir pantai dari Ujungnegoro-Batang sekarang juga telah dibangun mulus okeh PLTU," imbuhnya.

Investor PT BPI yang merupakan perusahaan join venture yang dibangun oleh tiga konsorsium antara Electric Power Development Co. Ltd. (J-Power) 34%, PT Adaro Power 34% dan Itochu Corporation (Itochu) 32% dengan nilai investasinya sebesar US$4,2 miliar.

Seperti layaknya bekejaran dengan waktu, proyek raksasa yang menjadi salah satu penopang kedaulatan energi listrik 35 ribu megawatt ini, berjalan cukup cepat hingga per 25 Agustus 2018 ini telah tercapai pembangunan kontruksi sebesar 55,3%.

"Ini merupakan kemajuan yang cukup signifikan pembangunan PLTU Batang, sehingga proyek kontruksi berjalan melebihi target," kata Direktur PT. Bhimasena Power Indonesia Wasistho Adjinugroho.

Pembangunan PLTU yang berlokasi di Desa Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso dan Roban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah menurut rencana akan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 600.000 ton batu bara per bulan, dan menyerap 6.000 tenaga kerja yang sebagian besar merupakan tenaga lokal.

Bupati Batang Wihaji mengatakan dibangunnya PLTU Batang berkapasitas 2 x 1.000 megawatt akan menjadi tonggak baru bagi Kabupaten Batang, sehingga kesiapan pemerintah dan warga garus sudah dimulai untuk menyongsong perkembangan kemajuan daerah ini.

Tidak saja terbukanya peluang tenaga kerja sejak proyek itu mulai digarap 2016, keberadaan PLTU itu juga akan berdampak besar yakni salah satunya tumbuh kembangnya industri di daerah ini setelah kedaulatan bidang energi terpenuhi. 

"Bersamaan selesai dan beroperasinya Jalan Tol Trans Jawa dan PLTU Batang akan membawa perubahan besar tumbuhnya industri di daerah ini," tambahnya.

Menyongsong peluang besar, lanjut Wihaji, dengan dukungan ketersediasn energi listrik dari PLTU dan Tol Trans Jawa, Pemerintah Kabupaten Batang telah mempersiapkan beberapa lokasi untuk kawasan Industri di sepanjang jalur pantura mulai Gringsing hingga Batang.

"Tersedianya energi, sarana dan prasarana transpotasi memadai, tenaga kerja yang cukup serta lokasi yang aman dan nyaman akan membuat investor berdatangan ke sini yang dampaknya nanti meningkatkan ekonomi warga dan daerah," kata Wihaji.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang yang terbesar di Asia Tenggara merupakan bagian dari tencana penambahan energi listrik di Indonesia sebesar 35 ribu megawatt tersebut. Proyek ini tidak hanya sebagai tumpuhan penyedia tambahan energi untuk 13 juta warga Jawa Tengah dan penopang kebutuhan industri yang terus tumbuh. Pembangkit ini juga diproyeksikan sebagai PLTU yang ramah lingkungan. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya