Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Sumber Air sudah Banyak yang Mengering

Arnoldus Dae
10/9/2018 01:00
Sumber Air sudah Banyak yang Mengering
(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

MUSIM kemarau diperkirakan masih terjadi dalam beberapa minggu ini telah berdampak pada mengeringnya sumber-sumber air di berbagai daerah di Tanah Air. Pengembangan permukiman di wilayah resapan air juga memberi andil terhadap minusnya ketersediaan air bersih.

Beberapa sumber air dan sumur bor mengering terjadi di Desa Tembok Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, sehingga pada musim kemarau saat ini Desa Tembok mengalami krisis air yang luar biasa.

Kepala Desa Tembok Dewa Komang Yudi Sastra membenarkan telah terjadi krisis air di desanya. Krisis air bersih semakin bermasalah karena pompa air yang ada di sumur bor juga mengalami kerusakan.

Akibatnya, sebagian besar warga Desa Tembok yang ada di Dusun Ngis dan Sembung tidak lagi memperoleh air bersih untuk kebutuhan minum, mencuci, dan sebagainya. Sudah dua minggu ini pemenuhan air bersih disuplai dari mobil tangki air milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Mengeringnya sebagian besar sumber air juga terjadi di wilayah Priangan Timur. "Saat ini sumur milik warga mengering dan banyak sumber mata air ikut menurun debitnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Wawan R Effendy, kemarin.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Banjar, Kuslan, mengungkapkan pada kemarau saat ini telah berdampak pada krisis air bersih dan bantuan dilakukan di setiap daerah secara bertahap. Saat ini ada di delapan desa dan kelurahan mulai dari Cibereum, Situbatu, Neglasari, Sukamukti, Batulawang, Hegarsari, Karyamukti, dan Binangun.

Krisis air bersih yang semakin meluas juga terjadi di Bojonegoro, Jawa Timur. Jika pekan sebelumnya baru terjadi di delapan desa, kini menjadi 17 desa di sembilan kecamatan. "Kami terus dropping air bersih di desa-desa terdampak," terang Plt Kepala BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfia, kemarin

Dari Kebumen, Jawa Tengah, dilaporkan kekeringan semakin meluas di 44 desa yang tersebar di 11 kecamatan. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen Muhyidin mengatakan pihaknya masih terus menyuplai air bersih ke daerah terdampak kekeringan hingga musim penghujan yang diperkirakan datang pada Oktober.

Abaikan lingkungan

Pengembangan kawasan yang serampangan juga memicu krisis air bersih di Bandung Jawa Barat. Eksploitasi Kawasan Bandung Utara (KBU) sebagai wilayah tangkapan air saat ini dikhawatirkan mengikis ketersediaan air baku, menurunnya kualitas air tanah, banjir, dan sedimentasi di kawasan cekungan Bandung.

Penjabat Bupati Bandung Barat, Dadang Masoem, mengakui saat ini sebagian pengusaha dan masyarakat masih kerap mendirikan bangunan tanpa menyadari dampak kerusakan lingkungan. "Diperlukan kontrol lebih agar lingkungan tidak rusak termasuk di bidang perizinan," kata Dadang, kemarin.

Dadang menyatakan pihaknya akan bekerja sama dengan kejaksaan dan kepolisian guna mengontrol perizinan pendirian bangunan di Bandung Utara. Kawasan strategis KBU seluas 38 ribu hektare meliputi Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, telah banyak yang diubah menjadi permukiman dan kompleks komersial. (DG/AD/JS/YK/LD/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya