Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KALANGAN petani pengguna air irigasi Waduk Cengklik, Boyolali, sangat berharap pengerjaan proyek saluran sekunder Cengklik Kiri menuju Embung Giriroto sepanjang 16 kilometer bisa diselesaikan tahun ini. Keberadaan proyek saluran sekunder senilai Rp8 miliar dari APBN itu sangat ditunggu untuk mengairi 1.500 hektare sejumlah desa yang selama beberapa tahun ini terganggu proyek Tol Soker.
"Ya mudah-mudahan kalau melihat progres pekerjaan proyek, bisa tepat waktu, karena tidak pernah terganggu. Kemarau juga membuat pekerjaan bisa berlangsung tanpa gangguan hujan. Jika jadi, tentu Desa Giriroto yang merupakan desa asal kakek Presiden Jokowi bisa teraliri irigasi lagi. Apalagi di embung di Giriroto juga diberdayakan maksimal," tutur Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Irigasi Waduk Cengklik, Samidi kepada Media Indonesia, Selasa (4/9).
Proyek saluran irigasi sekunder Waduk Cengklik secara keseluruhan memang sudah sangat mendesak. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) selaku tangan panjang dari Kementerian Pekerjaan Umum dan PR berusaha mengerjakan proyek yang ditunggu-tunggu petani, terutama sejumlah desa yang berada di bagian utara tol Soker, yang sempat terganggu aliran airnya bersamaan berlangsungnya pekerjaan proyek jalan bebas hambatan tersebut.
Samidi mengataka, bahwa saat ini proyek Tol Soker sudah jadi dan dioperasionalkan, sehingga tidak ada penghambat untuk menuntaskan pembangunan saluran sekunder yang rusak parah. "Dari sejumlah rapat yang saya ikut dengan BKSDA Jawa Tengah dan BBWSBS memang belum semua yang rusak bisa diperbaiki total. Namun dengan terlaksananya pekerjaan saluran sekunder selama 200 hari, kini tinggal 2 bulan lagi. Mudah mudahan tepat waktu, karena air irigasi segera mengalir, dan teman-teman bisa mengelola sawah dengan suka cita," kata dia.
Pekerjaan saluran sekunder itu dimulai dari titik nol Km waduk hingga ke saluran irigasi menuju embung Giriroto. Perbaikan saluran irigasi ini akan melibatkan para petani yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A).
"Perbaikan saluran irigasi ini akan mengembalikan air yang selama ini hilang. Terparah seluas 50 hektare di Kismoyoso," timpal Samidi. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved