Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Kementan Gandeng PBNU Wujudkan Swasembada Jagung

Eva Pardiana
04/9/2018 20:25
Kementan Gandeng PBNU Wujudkan Swasembada Jagung
(ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama PBNU melakukan tanam perdana jagung serentak di seluruh Indonesia seluas 73.051 hektare.

Wilayah penanaman meliputi Provinsi Lampung, Bengkulu, Kalimantan Timur, Jawa Barat, NTB, dan Jawa Timur dan berpusat di Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (4/9) dengan melibatkan beberapa pesantren.

Ketua Umum PBNU yang diwakili Ketua Bidang Ekonomi Umarsyah mengatakan kerja sama Kementerian Pertanian dengan PBNU untuk mendorong peningkatan produksi jagung nasional sehingga swasembada jagung terus terjaga.

Keterlibatan PBNU juga diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani, seperti kesulitan modal, harga jatuh, kesulitan pupuk, dan masalah lainnya.

"Kita akan membangun mitra dengan perbankan agar bisa memberikan kredit usaha raykat dengan bunga rendah, petani tidak lagi kesulitan modal. Kementan juga akan memberikan bantuan pengering jagung dan menyediakan pembeli, sehingga tidak perlu khawatir harga jatuh," ujarnya.

Ke depan, lanjut Umarsyah, kerja sama Kementan dengan PBNU tidak hanya budidaya jagung, tetapi juga pada budidaya padi dan kedelai. "Ini penting agar keanehan negara kita yang subur tapi impor bisa  terhapuskan. Indonesia tidak lagi sedikit-sedikit impor. Kita harus kita hentikan," tegasnya.

Menteri Amran menjelaskan tanam perdana jagung merupakan realisasi kerja sama Kementan dengan PBNU pada 2018 yang totalnya 100 ribu hektare.

Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) I Produksi Tanaman Pangan 2018, produksi jagung 2018 ditargetkan 30,05 juta ton atau naik 7,34% dari 2017. Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi jagung dengan kontribusinya terhadap produksi nasional mencapai 8,6%.

"Target ini optimistis bisa dicapai karena luas panen jagung tahun ini mencapai 5,73 juta hektare. Khusus di Lampung, luas panen jagung mencapai 486.313 hektare dengan produktivitasnya 5,3 ton per hektare, sehingga total produksi mencapai 2,58 juta ton," papar Amran.

Dalam empat tahun terakhir, lanjut Amran, produksi jagung meningkat signifikan. BPS mencatat pada 2014 produksi jagung di Indonesia sebesar 19,0 juta ton, 2015 sebesar 19,6 juta ton, dan 2016 mencapai 23,6 juta ton. Puncaknya, tahun 2017 produksi jagung telah mencapai 28,94 juta ton.

"Produksi ini meningkat 22,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Alhasil, Indonesia tidak mengimpor jagung pada tahun 2017, bahkan telah ekspor ke berbagai negara. Tak hanya jagung, ekspor komoditas pertanian tahun 2017 naik 24%," kata dia.

Bupati Pringsewu, Sujadi mengapresiasi program dan bantuan Kementan
sehingga Kabupaten Pringsewu sampai hari ini tetap swasembada pangan. "Pringsewu pernah swasembada dan akan kami pertahankan terus menerus. Perda lahan berkelanjutan yang sedang kami susun menjadi bukti komitmen kami," ujar Sujadi.

Dalam kunjungan kerja di Kabupaten Pringsewu, Mentan memberikan bantuan 45 ton benih jagung untuk lahan 3.006 hektare yang nilainya mencapai Rp1,9 miliar. Bantuan lainnya benih padi gogo 1.050 hektare, traktor roda dua 10 unit, pompa air 10 unit, dan cultivator 5 unit.

Untuk Provinsi Lampung, Mentan memberikan bantuan 830.000 batang bibit kopi robusta untuk 830 hektare, peremajaan kakao 270 hektare dengan bantuan bibit 270.000 batang, rehabilitasi lada 1.125 hektare dan bantuan bibitnya 900.000 batang, serta rehabilitasi pala seluas 200 hektare dengan bantuan bibitnya 12.000 batang. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya