Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
YAYASAN Media Group dan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) menandatangani nota kesepahaman untuk bekerja sama membantu pemulihan korban bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Bantuan diberikan dengan melakukan trauma healing, terutama kepada anak-anak sehingga mempercepat pemulihan secara psikis agar mereka dapat beraktivitas seperti semula.
"Tujuan kerja sama memu-lihkan psikososial yang terjadi akibat gempa. Kami memiliki banyak alumnus psikologi dan lainnya sehingga anak-anak dan masyarakat umumnya yang terdampak bisa kembali hidup normal," kata Ketua Umum Iluni UI Arief Budhy Hardono di kantor Media Group, kemarin.
Menurutnya, gempa memberikan efek psikologis luar biasa kepada korban, terutama anak-anak dan pelajar. Ia berharap kerja sama itu dapat meninggalkan literasi sebagai panduan bagi masyarakat dalam manghadapi bencana serupa karena sebagian wilayah Indonesia berada di kawasan rawan gempa bumi.
"Ujung dari kerja sama ini diharapkan menjadi sebuah legacy dari Iluni UI dan Media Group dengan menciptakan sebuah langkah antisipasi atau merehabilitasi efek gempa. Kita berada di ring of fire yang setiap saat bisa terjadi (gempa)," ungkapnya. Kerja sama jangka panjang itu juga diharapkan bisa menumbuhkan ketahanan dan kemampuan masyarakat dalam beradaptasi dengan bencana.
Ketua Yayasan Media Group Ali Sadikin menambahkan, kerja sama dengan Iluni UI dapat menjadi kekuatan besar dalam memulihkan trauma akibat gempa. UI memiliki sumber daya manusia (SDM) yang siap dan kompeten dalam menangani korban secara psikis, sedangkan Yayasan Media Group memiliki dana dari masyarakat yang akan disalurkan untuk masyarakat di Lombok, NTB. "Pemulihan terutama untuk anak-anak menjadi target kami. Setelah itu, Media Group akan terus memberikan dukungan di bidang pendidikan, termasuk membangun sekolah," ujar Ali.
Anak-anak menjadi korban terberat dari dampak gempa. Oleh karena itu, harus ada upaya memulihkan trauma mereka sehingga dampaknya tidak berkepanjangan. "Setiap hari mereka membicarakan gempa. Sekarang kami ajak mereka membicarakan hal lain di dunia anak dan kami berupaya mereka bisa sekolah normal," tandasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved