Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEBANYAK 2,4 ton sampah diangkut dari pesisir pantai Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), selama 'Gerakan Menghadap Laut' yang digelar Pandu Laut Nusantara Gerakan Bersih Pantai dan Laut.
Gerakan kolektif ini diinisiasi Menteri Kelautan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti ini digelar serentak di 73 titik di dari Sabang sampai Merauke, Minggu (19/8).
"Seluruh sampah yang terkumpul ditimbang dan diidentifikasi untuk mengetahui jumlah dan jenis sampah, kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir," kata Kepala Balai Konservasi Kawasan Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji, Senin (20/8).
Sampah 2,4 ton yang dikumpulkan tersebut berasal dari pantai wisata Kelurahan Oesapa sebanyak 2.360 ton,dan 43 kilogram berasal dari pantai Pasir Panjang, antara lain terdiri dari sampah plastik kemasan non fleksibel, sampah plastik fleksibel, kaca, kain, jaring, kaleng, baterai, dan karet.
Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan bantuan sembilan unit bak sampah, penggaruh, sapu lidi dan 200 karung sampah kepada pemerintah Kota Kupang, serta pelepasan 73 tukik lekang ((Lepidochelys olivacea).
Menurut Ikram, filosofi menjaga laut dalam mewujudkan keberlanjutan sumberdaya dan ekosistem untuk menjamin keberlangsungan kehidupan sumberdaya hayati laut dengan memberikan kesempatan berlangsungnya proses bioekologis di lingkungan pesisir dan laut.
Sementara itu, Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon minta seluruh pihak menangulangi sampah dan destructive fishing di daerah tersebut demi melindungi kepentingan masyarakat dan pelestarian sumber daya alam hayati laut."Jangan ada lagi sampah plastik di pesisir dan laut. Mari kita bersatu merawat, mencintai dan menjaga laut masa depan bangsa," ujarnya. (PO)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved