Cuaca Ekstrem Landa Jabar

HARI tanpa hujan lebih dari 60 hari melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat. Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Tony Agus Wijaya, mengatakan, hasil pantauan hari tanpa hujan berturut-turut di Jawa Barat menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Jabar sedang berada pada kategori hari tanpa hujan menengah hingga panjang.

Tony mengatakan, wilayah Jabar sedang mengalami musim kemarau ekstrem sejak April dan diperkirakan hingga Oktober. "Masih menurut peta monitoring HTH, hampir semua daerah di Jabar mengalami kemarau panjang karena tidak turun hujan antara 21-30 hari, sedangkan daerah yang sudah dilanda kekeringan ekstrem adalah Kuningan dan Cirebon, tetapi di beberapa daerah, seperti Tasikmalaya, Ciamis, Bogor, dan Depok hanya mengalami hari tanpa hujan antara 1-5 hari," bebernya.

Cirebon dalam hitungan BMKG tidak turun hujan selama 85 hari berturut-turut. Menjelang puncak kemarau, suhu dingin melanda Cirebon. Suhu dingin diprediksi terjadi hingga tiga hari ke depan. Suhu udara di Kabupaten Cirebon dan Majalengka saat ini mencapai 19 derajat celsius.

Masih terkait dengan kekeringan, Pemkab Tasikmalaya telah mempersiapkan beberapa unit tangki air bersih untuk enam kecamatan yang dilanda kekeringan, ditambah 600 hektare luas lahan pertanian.

Dari Jawa Timur, wilayah kekeringan di Kabupaten Pasuruan meluas. Pekan lalu ada tiga desa di satu kecamatan mengalami krisis air bersih. Namun, pekan ini krisis air bersih meluas hingga 20 desa di lima kecamatan.

Setiap hari Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan membagikan air melalui truk-truk tangki. Total air yang sudah didistribusikan 10 ribu liter. Kekering-an juga melanda Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dan Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

Kebakaran hutan

Selain kekeringan, kebakaran hutan dan lahan terjadi di sejumlah daerah. Hutan seluas 50 hektare terbakar di Desa Sibodiala, Kecamatan Pakpahan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara, Rabu (25/7). Hingga kemarin api belum bisa dipadamkan.

Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Sumatera Utara, Yuliani Siregar, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Rencananya, pemadaman akan dilakukan dengan water bombing.

Kebakaran hutan dan lahan juga melanda Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Saat ini sekitar 80 hektare lahan gambut di Kabupaten Barito Selatan terbakar.

Kebakaran hutan dan lahan terjadi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Dusun Hilir, Kecamatan Dusun Selatan, dan Kecamatan Janamas

Bupati Barito Selatan, Edi Raya Syamsuri, mengatakan ada 21 titik api di lahan gambut. "Area yang terbakar merupakan bekas proyek pengembangan lahan gambut sejuta hektare," terang Edi.

Ancaman kebakaran hutan juga terjadi di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Seperti di Wonogiri, kebakaran hutan terus bermunculan dalam beberapa hari ini. BPBD Wonogiri menyesalkan adanya kelalaian dan tidak siapnya warga mencegah kebakaran.

Kasus terakhir di Gumiwang Lor, Wuryantoro, Kamis (26/7) sore, sekitar 1,5 hektare tanaman jati dan semak-semak terbakar. "Kalau sejak awal diantisipasi kebakaran tidak meluas," kata Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto.

(UL/AD/AB/PS/SS/RF/JS/WJ/BB/SL/N-3)