Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Gelombang Tinggi di Laut masih Mengancam

LD/AU/BU/BB/YH/RF/N-3
28/7/2018 05:40
Gelombang Tinggi di Laut masih Mengancam
(ANTARAFOTO/Idhad Zakaria)

KERUGIAN akibat bencana gelombang tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir di Cilacap, Jawa Tengah, diperkirakan mencapai Rp300 juta lebih. Kerugian diperkirakan masih bisa bertambah sebab sampai sekarang gelombang tinggi masih terjadi.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah, Martono, mengatakan gelombang tinggi berdampak pada kerusakan tanggul laut. Kapal nelayan rusak dan warung-warung milik warga hancur.

"Untuk sementara kerugian mencapai Rp300 juta. Namun, kemungkinan masih akan bertambah karena inventarisasi masih terus dilakukan. Apalagi gelombang tinggi masih akan terjadi," kata Martono, kemarin.

Agar amukan ombak terta-han, saat ini terdapat 3.000 karung pasir yang digunakan sebagai tanggul darurat.

Hal serupa terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gelombang tinggi laut merusak 15 perahu nelayan di perairan pantai selatan Gunung Kidul.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunung Kidul masih mendata kemungkinan bertambahnya perahu yang rusak akibat gelombang tinggi.

"Kalau kerugian material akibat gelombang pasang. Dinas Kelautan dan Perikanan belum dapat menaksir kerugiannya karena gelombang tinggi masih akan terjadi di Gunung Kidul sampai 30 Juli," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunung Kidul, Khairudin.

Dia menambahkan, Pemkab Gunung Kidul tidak memberikan bantuan perbaikan perahu milik nelayan rusak. Namun, pihaknya akan mengusahakan bantuan dari DIY dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Akibat gelombang tinggi laut, nelayan tidak melaut hingga kondisi kembali normal. Pengamat cuaca BMKG Cilacap, Nurfaijin, menambahkan gelombang laut di Samudra Hindia sebelah selatan Jateng dan DIY diperkirakan masih tinggi. "Ketinggian gelombang diperkirakan mencapai 4 meter," ujarnya.

Gelombang tinggi laut juga terjadi di Sumatra Barat, Bang-ka, dan Jawa Barat. Kepala BM-KG Stasiun Geofisika Bandung, Tony Agus Wijaya, mengatakan tinggi gelombang maksimum perairan laut wilayah Jawa Barat antara 3,5 meter dan 5 meter.

Tony menambahkan, gelombang tinggi selain terjadi di selatan, ada di utara Jawa Barat. "Gelombang laut tinggi terjadi pada Kamis (26/7) dan berlanjut hingga lima hari ke depan atau Selasa (31/7)," kata Tony.

Dia memperingatkan nela-yan tidak melaut karena cuaca buruk. "Waspadai pula hujan disertai angin kencang pada malam hari," imbuhnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya