Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Produksi Tangkapan Laut Turun Drastis di Malang

Bagus Suryo
23/7/2018 15:00
Produksi Tangkapan Laut Turun Drastis di Malang
(MI)

PRODUKSI perikanan tangkap laut di Pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menurun drastis akibat cuaca buruk.

"Ikan hasil tangkap menurun. Padahal periode Juni hingga September seharusnya musim panen ikan," tegas Ketua Kelompok Nelayan Rukun Jaya, Pantai Sendangbiru, Malang, Umar Hasan kepada Media Indonesia, Senin (23/7).

Umar menjelaskan ribuan nelayan tetap melaut sembari terus berkoordinasi dengan petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingat cuaca akhir-akhir ini gelombang tinggi disertai angin kencang.

Dampak cuaca memang berakibat pada hasil tangkapan tidak sebanyak periode sama tahun lalu. Akan tetapi bagi nelayan setempat hasil tangkapan dianggap cukup lumayan.

Produksi ikan yang turun drastis, yaitu tuna sebelumnya bisa mencapai 50-100 ekor per hari, tapi sekarang hanya dapat maksimal 5 ekor.

Hasil tangkap ikan anak tuna juga turun. Nelayan yang menggunakan kapal motor berkapasitas 10-20 gross tonage (GT) melaut dalam waktu 10 jam hanya dapat 5-10 ton dari sebelumnya bisa 100 ton.

Demikian juga nelayan yang menggunakan kapal sekoci berkapasitas 7-12 GT dalam sehari hanya dapat 25-35 ton dari sebelumnya bisa 50 ton. Pendapatan mereka pun merosot akibat cuaca ekstrim.

Sementara untuk harga ikan, lanjutnya, dijual bervariasi melalui mekanisme lelang bergantung pada kualitas dan harga pasar.

Harga anak tuna rata-rata Rp20 ribu per kg, sedangkan tuna Rp50-55 ribu per kg. Selain tangkapan tuna juga ada ikan cakalang dan tongkol yang dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun pabrik ikan.

Jumlah nelayan di pantai setempat sebayak 3.600 orang. Armada kapal sekoci berkapasitas 7-12 GT sebanyak 380 unit, kapal 10-20 GT sebanyak 52 unit, dan kapal motor kecil di bawah 5 GT sebanyak 260-300 unit. Untuk kapal di atas 30 GT ada 3 unit.

Bagi nelayan, pada Juni-September merupakan musim panen ikan. Akan tetapi cuaca ekstrem malah membuat nelayan paceklik, meski bukan berarti tidak ada hasil tangkap sama sekali. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya